Menkes Budi Gunadi Kerap Blunder Lontarkan Statement, Analis: Sepertinya Ingin Incar Kursi Wapres 2029

Di tengah pernyataan Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan orang tidak sehat dan tidak pintar pasti gajinya Rp5 juta manjadi heboh, skandal ratusan miliar Kemenkes dibocorkan IAW.-Annisa Zahro-
JAKARTA, DISWAY.ID – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti gaya komunikasi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang kerap memicu kontroversi atas statement yang nyeleneh.
Seperti pernyataan ukuran jeans 33-34 akan cepat menghadap Allah hingga orang yang memiliki Gaji 15 Juta pasti lebih sehat dan pintar jadi kontroversi di publik.
BACA JUGA:Kembali Lonjakan Covid-19 di Singapura hingga Hongkong, Kemenkes Buka Suara
BACA JUGA:Pramono Gelar Manggarai Bersholawat Minggu Ini, Damaikan Pelaku Tawuran
Menurut Hendri, pernyataan Budi belakangan ini terkesan strategi politikus yang tengah mencari perhatian untuk Pemilu 2029.
“Pak Menkes ini mungkin sedang ‘bermain api’ dengan kontroversi-kontroversi ini. Ada yang bilang dia mau jadi kandidat wapres di 2029, bersaing dengan anak bos besar, mungkin anak Pak Jokowi, atau tokoh lain dari Jawa Barat,” ujar Hensa kepada wartawan, 20 Mei 2025.
Hensa menilai, Budi mungkin memiliki niat baik dalam menyampaikan pesan kesehatan, seperti soal ukuran celana atau hubungan gaji dengan kesehatan.
Namun, ia mengingatkan bahwa cara penyampaian yang kurang tepat dapat memicu salah paham di kalangan masyarakat.
“Saran saya buat Menkes, hati-hati dengan cara komunikasi. Kalau maksudnya baik, tapi penyampaiannya salah, ya sia-sia,” kata Hensa.
BACA JUGA:Dugaan Skandal Ratusan Miliar Kemenkes Temuan BPK Dibocorkan IAW, APBN Untuk Kolegium Ilegal
Ia juga menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak menyukai menteri yang memicu kegaduhan serta gagal menjaga hubungan baik dengan pemangku kepentingan. Dalam konteks Budi, stakeholder utama adalah kalangan dokter dan tenaga kesehatan.
Hensa mencontohkan kasus Satrio Brodjonegoro, mantan Menteri Riset dan Teknologi yang dicopot setelah menghadapi protes dari jajarannya.
“Ini masalahnya, Presiden Prabowo itu tidak suka menteri yang bikin gaduh, apalagi yang tidak bisa menjaga hubungan baik dengan stakeholder. Buktinya, dulu ada menteri yang didemo anak buahnya sendiri, akhirnya diganti,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: