bannerdiswayaward

Pramono Tanam 163 Pohon di Kawasan Industri Cakung untuk Tekan Polusi Udara

Pramono Tanam 163 Pohon di Kawasan Industri Cakung untuk Tekan Polusi Udara

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melakukan penanaman 163 pohon di kawasan industri Cakung-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melakukan penanaman 163 pohon di kawasan industri Cakung, Jakarta Timur pada Selasa, 27 Mei 2025.

Penanaman pohon di Jalan Bekasi Raya tersebut sebagai upaya menekan polusi udara di Jakarta.

Jenis pohon yang ditanam meliputi 103 Tabebuya Kuning (Tabebuia chrysantha), 40 Jatimas (Cordia sebestena), 10 Buni (Antidesma bunius), dan 10 Salam (Syzygium polyanthum).

BACA JUGA:Waduh! Benarkah Pejalan Kaki Bisa Kena Tilang ETLE? Ini Kata Polisi

BACA JUGA:DLH DKI Jakarta Klaim Tuntaskan 86 Persen Sanksi Administratif KLH soal Pengelolaan TPST Bantargebang

Menurut Pramono, Jakarta masih menghadapi masalah kualitas udara, terutama di wilayah padat industri dan lalu lintas seperti Cakung, yang berdampak negatif terhadap kesehatan.

Oleh karena itu, diperlukan ruang hijau dan daya serap tanah untuk memperbaiki lingkungan sekaligus menghadapi perubahan iklim.

“Beberapa kali saya menyampaikan pentingnya membuat Jakarta lebih hijau, sehingga kami dorong untuk menanam pohon-pohon yang mudah tumbuh. Maka hari ini, kami menanam pohon buni, salam, tabebuya, dan lainnya. Saya juga minta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk menyediakan air bersih,” ujar Pramono.

Pramono berharap penanaman pohon ini dapat mengurangi polusi udara, menurunkan suhu hingga 2–5°C, serta mengurangi genangan air melalui peningkatan daya serap tanah.

BACA JUGA:Nih Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Mei 2025, Yuk Perpanjang!

BACA JUGA:Cek Informasi Terkini Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Selasa 27 Mei 2025, BMKG Prediksi Didominasi Awan

Tak hanya itu, pohon juga mendukung keanekaragaman hayati sebagai sumber makanan bagi burung dan serangga, mempercantik kota, hingga menyediakan ruang rekreasi bagi warga.

“Khusus di kawasan ini, penataan dilakukan dengan mengusung konsep Ecological Space, seperti tampungan air hujan (water harvesting) dan taman resapan (rain garden), serta Urban Space yang mencakup ruang publik untuk mendukung transportasi terpadu dan aktivitas masyarakat,” urai Pramono.

Ia juga menginstruksikan pembangunan fasilitas bermain anak sebagai wadah interaksi sosial untuk menikmati ruang terbuka hijau.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads