Tebar Hewan Kurban Hidupkan Sektor Ekonomi Peternak Melalui Berdayakan Peternak Lokal
Mengacu pada simulasi Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS), terlihat terjadi penurunan proyeksi jumlah pekurban di tahun 2025 bila dibandingkan dengan tahun 2024, Senin 2 Mei 2025.-Dok. Dompet Dhuafa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Mengacu pada simulasi Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS), terlihat terjadi penurunan proyeksi jumlah pekurban di tahun 2025 bila dibandingkan dengan tahun 2024, Senin 2 Mei 2025.
Pada 2024 terdapat sekitar 2,16 juta pekurban, sedangkan tahun 2025 diperkirakan jumlahnya hanya sekitar 1,92 juta pekurban.
Artinya, ada penurunan potensi sekitar 233 ribu pekurban dalam satu tahun terakhir.
BACA JUGA:Sukses Gandeng Mitra Internasional, Kemenperin Siap Pacu Daya Saing Industri Mamin Indonesia
Bahkan jika ditarik lebih jauh ke belakang, angka estimasi tersebut lebih rendah dibanding saat pandemi yang berkisar 2,11 juta pekurban (2021) dan 2,17 juta pekurban (2022).
Sedangkan IDEAS menyebut bahwa sebanyak 90,91 juta mustahik prioritas yang tersebar di seluruh Indonesia masih membutuhkan hewan kurban.
Mengingat kesenjangan konsumsi daging yang sangat jauh, antara masyarakat kaya (4,17 kg per kapita per tahun) dan miskin (0,009 kg), 2024.
Terhitung kebutuhan hewan kurban nasional tahun ini mencapai 1,1 juta ekor domba-kambing (doka) dan 503 ribu ekor sapi.
Managing Director IDEAS, Haryo Mojopahit, menerangkan bahwa hal tersebut berkelindan dengan adanya penurunan masyarakat di kelas menengah bahkan kelas atas yang berpotensi menjadi pekurban di tahun ini.
BACA JUGA:Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Pemakzulan Gibran ke DPR, Begini Isinya

Hal itu yang membedakan masa sulit tahun ini dengan masa pandemi.
“Meskipun terdapat penurunan potensi ekonomi kurban dalam beberapa tahun terakhir, ibadah kurban tetap menyimpan potensi besar sebagai pemicu kebangkitan sektor peternakan nasional. Dibutuhkan kebijakan afirmatif untuk melakukan pemerataan hewan kurban dari berbagai entitas, baik pemerintahan juga lembaga-lembaga nonpemerintahan,” tutur Haryo.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
