Simon Tahamata Cerita Alasan Pilih Timnas Indonesia Meski Bisa Saja ke Ajax Amsterdam

Simon Tahamata Cerita Alasan Pilih Timnas Indonesia Meski Bisa Saja ke Ajax Amsterdam

Simon Tahamata cerita alasan dirinya pilih Timnas Indonesia.-Dimas Rafi-

JAKARTA, DISWAY.ID - Simon Tahamata ceritakan alasan memilih Indonesia sebagai pelabuhannya untuk memandu bakat pemain-pemain muda yang berbakat.

Menurut Simon, dirinya bisa saja untuk pergi ke Ajax, Amsterdam. Tetapi, dia yakin bahwa Indonesia memiliki potensi talenta-talenta berbakat.

"Saya di sini karena kami punya talenta. Saya bisa kembali di Ajax, tetapi mau pulang kembali di sini. Menolong Patrick dan teman-teman di sini, jadi kami ada di sini untuk menolong Indonesia dan juga untuk anak-anak muda," jelas Simon di Jakarta.

BACA JUGA:Kabar Erling Haaland Bakal Gabung Timnas Indonesia Makin Santer, Erick Thohir: Persiapan dari Jauh-jauh Hari!

Sebelumnya, Simon ditunjuk sebagai kepala pencarian bakat untuk tim nasional oleh PSSI pada 22 Mei lalu.

Selain itu, Simon menegaskan bahwa tidak ada sangkut paut dengan dunia politik. Dirinya hanya ingin membantu agar Garuda dapat kembali berjaya.

"Bukan politik, saya di sini buat olahraga. Ini tanah Indonesia akan besar," tegas dia.

Sementara itu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengambil langkah mendatangkan Simon untuk memperkuat pondasi pengembangan pemain nasional menuju Piala Dunia 2026 dan seterusnya.

Pria berusia 69 tahun ini bertugas mengidentifikasi dan merekrut calon-calon talenta, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dengan penekanan khusus pada mereka yang berlokasi di Belanda.

"Kita di Belanda mulai dari di bawah 8 tahun, disini di bawah 13-15 tahun, sudah terlambat. Terlambat," kata dia.

BACA JUGA:Pemain Como 1907 Emil Audero Umbar Siasat Jitu Timnas Indonesia Jelang Lawan China

Ia akan bekerja sama erat dengan Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, Gerald Vanenburg, pelatih Timnas U-23, Nova Arianto, pelatih Timnas U-17, dan tokoh-tokoh kunci lainnya untuk menjamin keberlangsungan, kualitas, dan kemajuan Timnas serta sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Ia juga akan berkolaborasi dengan mantan pemain dan individu yang terkait dengan Ajax Amsterdam, termasuk Jordi Cruyff (penasihat teknis), Sjoerd Woudenberg (pelatih kiper), Gerald Vanenburg (pelatih timnas U-23), Denny Landzaat (asisten pelatih), dan Patrick Kluivert.

"Saya mau pakai anak-anak orang-orang yang jadi Indonesia. Bukan China, bukan Belanda. Dari itu mulai dengan anak-anak muda. Sekarang dengan mereka disini, Belanda, China, mereka bisa tolong Indonesia menang China dan Jepang. Itu kan paling penting," jelas Simon.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads