GILA Massal di Israel! Gangguan Mental Warga Melonjak 350 Persen, Mossad Diserang, Iran Ultimatum Netanyahu
Gangguan mental warga Israel melonjak 350% setelah Iran luncurkan rudal-rudal.--X @TheIranianNews
Iron Dome, David Sling, Arrow Defense System semua itu tidak mampu menghentikan rudal-rudal balistik Iran yang meluncur cepat dan menghantam Herzliya,
IRGC menyebut markas itu sebagai tempat merancang operasi pembunuhan dan kejahatan intelijen global.
Dan sekarang tempat itu terbakar, hancur dan menjadi simbol kehancuran reputasi militer Israel.
Tidaknya bersifat simbolis, serangan ke Mossad dan Aman juga bisa mengganggu operasi global intelijen Israel, termaksud misi-misi rahasia di luar negeri.
Lebih dari itu, serangan ini menghancurkan kepercayaan rakyat Israel bahwa militer mereka bisa melindungi apapun.
BACA JUGA:Ratusan Rudal Iran Hantam Tel Aviv, Tinggalkan Pemandangan Mirip Gaza
Ultimatum Iran 'Konflik Bisa Selesai Jika Netanyahu Mati'

Israel semakin terang-terangan menunjukkan niat untuk mengincar nyawa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei-AFP PHOTO/HO/KHAMENEI.IR-
Di tengah kehancuran Tel Aviv, api yang menyala dan trauma massal yang belum mereda. Datang satu pernyataan yang bikin dunia tercengang.
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi bicara tegas di hadapan wartawan.
Ia menyampaikan balasan atas ucapan Benjamin Netanyahu yang sebelumnya mengatakan konflik hanya akan berakhir jika pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei terbunuh.
Respon baru Boroujerdi mengungkapkan mungkin sebaliknya konflik ini akan berakhir jika Benjamin Netanyahu terbunuh.
"Konflik ini akan berakhir jika Benjamin Netanyahu terbunuh. Tentu Ayatollah Khamenei bukan pihak yang memulai perang. Jika ingin menghentikan perang, harus kita menindak pihak yang memulai perang. " ujar Boroujerdi.
BACA JUGA:BRUTAL! Teheran Diserang Israel, Iran Bersumpah Bakal Balas dengan Kekuatan Penuh
Dubes Boroujerdi menyatakan Iran tidak pernah memulai konflik ini. Justru Netanyahulah yang menyerang Iran terlebih dahulu dengan menghancurkan kompleks perumahan, fasilitas nuklir, kampus, bahkan pusat transportasi publik.
Iran awalnya berada dalam jalur diplomasi. Negosiasi nuklir masih berjalan, dialog masih terbuka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
