Teriakan Death to the IDF dan From The River to The Sea di Festival Glastonbury Bikin Israel Meradang, Dukungan ke Gaza Semakin Meluas

JAKARTA, DISWAY.ID – Dukungan terhadap warga Palestina terus bergulis, kali ini teriakan Death to the IDF dan From The River to The Sea di Festival Glastonbury bikin Israel meradang. 

Festival Glastonbury adalah festival lima hari seni pertunjukan kontemporer yang berlangsung di dekat Pilton, Somerset, Inggris.

Berbagai dukungan disuarakan oleh pruluhan seniman di ajang yang digelar selama mulai 25 hingga 30 Juni 2025.

BACA JUGA:Promo JSM Alfamart Terbaru Hari Ini 29 Juni 2025, Borong Minyak Goreng Cuma Rp37 Ribuan

BACA JUGA:Situs AFC Jebol, Fox Sports: Mereka Menciptakan Keindahan Sendiri. 5 Pemain Timnas Indonesia Masuk Dream XI

Selain itu para penyanyi dan ribuan pengunjung juga turut meneriakan kecaman terhadap genoside yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Gaza.

Akibatnya, Kedutaan Besar Israel di Inggris melayangkan protersnya pada pemerintah Inggris.

Pihak kedutaan menyampaikan bahwa pihaknya merasa sangat terganggu teriakan dan slogan yang terjadi di ajang ini. 

Menurutnya retorika yang menghasut dan penuh kebencian yang diungkapkan di atas panggung di Festival Glastonbury menyudutkan Israel.

BACA JUGA:Situs AFC Jebol, Fox Sports: Mereka Menciptakan Keindahan Sendiri. 5 Pemain Timnas Indonesia Masuk Dream XI

BACA JUGA:Nomor Kamu Dapat Transferan Saldo DANA Gratis Rp127.700 dari Aplikasi Penghasil Uang Terbaru 2025, Klaim Sekarang

“Kebebasan berekspresi adalah landasan demokrasi. Namun, ketika ujaran berubah menjadi hasutan, kebencian, dan advokasi pembersihan etnis, hal itu harus disuarakan - terutama ketika diperkuat oleh tokoh masyarakat di platform terkemuka,” tulisnya di akun X @IsraelinUK.

Pihak kedutaan sangat terganggu dengan nyanyian seperti "Matilah IDF," dan "Dari sungai ke laut" adalah slogan yang menganjurkan pembubaran Negara Israel dan secara implisit menyerukan penghapusan penentuan nasib sendiri orang Yahudi.

Ketika pesan-pesan tersebut disampaikan di hadapan puluhan ribu pengunjung festival dan disambut dengan tepuk tangan, hal itu menimbulkan kekhawatiran serius tentang normalisasi bahasa ekstremis dan pemuliaan kekerasan.

Sumber: