Kemenperin Gaungkan Potensi Minyak Atsiri Lewat Pameran Aromatika Indofest 2025

Kemenperin Gaungkan Potensi Minyak Atsiri Lewat Pameran Aromatika Indofest 2025

Kemenperin Gaungkan Potensi Minyak Atsiri Lewat Pameran Aromatika Indofest 2025-Disway/Bianca Chairunisa-

BACA JUGA:Bedah Kamera Utama 200 MP pada Samsung Galaxy Z Fold 7, Jagoan Samsung di Sektor Kamera Foldable Phone

BACA JUGA:Apa Itu Fenomena Bediding yang Melanda Indonesia? Ini Penjelasan dari BMKG

Beberapa kebijakan tersebut antara lain adalah penetapan industri atsiri sebagai sektor prioritas dalam RIPIN, fasilitasi investasi dan hilirisasi melalui insentif fiscal, serta penyusunan regulasi mutu (SNI dan SKKNI).

Selain itu, Kemenperin juga melakukan perbaikan rantai pasok dan pembuatan database atsiri nasional berbasis web, peningkatan branding dan promosi global, serta penguatan pendidikan vokasi dan pusat inovasi hilirisasi.

“Komoditas seperti nilam dan cengkeh dari Indonesia telah menjadi bagian penting dalam industri parfum dan gaya hidup sehat dunia,” ucap Putu.

Keanekaragaman jadi Modal Kuat

Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian M. Rum menyatakan bahwa dalam sektor industri minyak atsiri, keanekaragaman bahan yang dipakai juga turut menjadi fondasi kokoh yang menopang industri ini selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:Diperiksa KPK terkait Izin Pengelolaan Tambang Mineral, Ini Pengakuan Eks Menteri ESDM Arifin Tasrif

BACA JUGA:4 Link Resmi Cek Status Penerima BSU 2025 Tahap 3, Cukup Masukkan NIK KTP

“Dari 97 jenis tanaman atsiri yang dikenal di dunia, sekitar 40 jenis tumbuh subur di Indonesia, dan setidaknya 25 jenis telah dibudidayakan secara komersial seperti nilam, sereh wangi, cengkeh, pala, hingga kenanga,” tutur M.Rum.

“Keanekaragaman ini menjadi modal penting bagi Indonesia untuk tampil sebagai pemimpin global dalam industri minyak atsiri. Dengan dukungan kondisi agroklimat dan warisan budaya yang kuat, kita memiliki fondasi kokoh untuk membangun industri atsiri yang berdaya saing tinggi,” tambahnya.

Secara global sendiri, Indonesia menduduki peringkat ke-8 eksportir minyak atsiri dunia, dengan kontribusi sebesar 4,12 persen terhadap pasar global. 

Namun demikian, sebagian besar produk yang diekspor masih berupa bahan baku mentah.

Pada tahun 2024, nilai ekspor minyak atsiri Indonesia mencapai USD259,54 juta, dengan minyak nilam sebagai komoditas utama yang menyumbang 54 persen atau senilai USD 141,32 juta.

BACA JUGA:Eggi Sudjana Buka-bukaan Alasan Walk Out dari Gelar Perkara Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads