bannerdiswayaward

Dampak Tarif Trump Harga BBM Pertalite Cs Terancam Naik, Bahlil Siap Negosiasi dengan AS

Dampak Tarif Trump Harga BBM Pertalite Cs Terancam Naik, Bahlil Siap Negosiasi dengan AS

Bahlil ancam AS mogok impor minyak mentah. Hal itu menyusul kebijakan Tarif Trump yang dinilai memberatkan. Negosiasi yang dilakukan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pun belum ada kemajuan.--Istimewa

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pun alami nasib serupa. Harganya turun ke level 66,98 Dolar AS per barel, atau turun 1,47 Dolar AS per barel atau setara 2,15%.

Situasi geopolitik yang terkadang naik dan turun, mempengaruhi naik turunnya harga minyak mentah. Para pelaku pasar kini merasa ragu dengan pernyataan Trump.

Seorang analis senior Price Futures Group Phil Flynn menilai, pasar menilai jika situasi saat ini sebagai sentimen negatif.

"Karena masih ada cukup banyak ruang untuk berdebat di atas meja negosiasi," ujarnya.

Trump memberi Rusia tenggat waktu hingga 50 hari sebelum AS menjatuhkan sanksi baru kepada negara-negara yang melakukan transaksi ekspor minyak dari Moskow.

Nyatanya, Phil Flynn menilai ultimatum AS kepada Rusia tak begitu berdampak besar. Situasi pasar energi masih cukup kondusif sejauh ini.

"Ketakutan akan sanksi AS langsung kepada minyak Rusia, nyatanya nggak begitu terasa dampaknya saat ini. Padahal sanksi itu sudah terbayang oleh pasar di pagi hari," tambahnya.

Dilalahnya, India dan China merupakan dua negara tujuan utama kapal-kapal minyak Rusia selama ini.

Ketegangan geopolitik ini tentu saja tak hanya memukul keras Rusia, tetapi AS juga akan "menyenggol" China dan India.

Pakar menilai ragu AS mampu melakukan itu kepada Rusia. Sebab, mereka pun tak mungkin menetapkan tarif 100% kepada Tiongkok.

Apakah AS ingin mengguncang dunia kembali dengan serangan tarifnya kepada China? "Inflasi akan melonjak sangat tinggi," ujar Direktur Energi Berjangka di Mizuho, Bob Yawger.

Harga BBM Pertalite Cs Naik

Dengan situasi seperti ini, mau tidak mau, harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru kembali naik, berlaku per 1 Juli 2025.

Kenaikan harga BBM ini berlaku untuk Pertamina, Shell, Vivo Energy dan BP AKR untuk non-subsidi.

Khususnya Pertamina, penyesuaian harga ini merujuk pada implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Dalam rinciannya, harga BBM Pertamina yang naik meliputi lima produknya; Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green, Dexlite dan Pertamina Dex.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads