bannerdiswayaward

Bansos Beras 20 Kg Mulai Disalurkan ke Sejumlah Daerah, Pelaku Judol dan Terorisme Dikecualikan

Bansos Beras 20 Kg Mulai Disalurkan ke Sejumlah Daerah, Pelaku Judol dan Terorisme Dikecualikan

Ilustrasi Bansos Beras-Disway.id/Bianca Khairunnisa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Bansos (Bantuan sosial) beras mulai disalurkan oleh pemerintah melalui Perum Bulog ke sejumlah daerah Indonesia.

Adapun, target penerima bantuan pangan (PBP) sebanyak 18,2 juta penerima.

Akan tetapi, mereka yang menjadi pelaku judol (judi online) dan terorisme tidak diperbolehkan mendapat bantuan tersebut.

BACA JUGA:Cak Imin Tegas! Duit Bansos Dipakai Judi Online? Siap-Siap Bantuan Dicabut Permanen

Hal ini menyusul terungkapnya data masyarakat penerima bansos ada yang terlibat judol dan terorisme yang dirilis dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) beberapa waktu lalu.

"Bantuan pangan beras mulai dibagikan pemerintah melalui Perum Bulog. Target Penerima Bantuan Pangan (PBP) sebanyak 18,2 juta penerima. Namun, mereka yang terlibat judi online tidak diizinkan menerima bantuan ini." ungkap Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengutip dari kanal YouTube Kementerian Dalam Negeri.

Selain itu, Rizal juga meminta pada pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti arahan tersebut.

Pemda juga diharapkan mengecek kembali data penerima bansos beras di daerah serta memastikan pelaku yang terlibat judol atau terorisme ini dikecualikan dalam penyaluran bantuan.

"Tolong masing-masing kepala daerah jadi penekanan termasuk teman-teman Bulog di wilayah juga saya peringatkan didata, cek ulang siapa saja masyarakat yang penerima bantuan yang terlibat judol atau kelompok radikal atau terorisme ini tidak diizinkan menerima bantuan pangan," ujarnya.

BACA JUGA:Cek Bansos Ibu Hamil 2025 secara Online Lewat HP, Prediksi Cair Rp750 Ribu!

Di satu sisi, Bulog juga memastikan telah melakukan proses validasi terhadap data PBP by name by address sejumlah 18.277.083 jiwa yang bersumber dari Data Terpadu Sejahtera Nasional (DTSEN).

Adapun, proses ini bertujuan untuk memastikan penyaluran bansos beras tepat sasaran dan sesuai amanat instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025.

"Perum BULOG telah mengembangkan aplikasi khusus untuk pengelolaan Bantuan Pangan yang terintegrasi langsung dengan mitra transporter. Aplikasi ini memungkinkan monitoring dan real-time tracking terhadap distribusi beras bantuan, mulai dari gudang sampai titik distribusi (titik bagi), guna meningkatkan transparansi dan efisiensi penyaluran," tutur Rizal.

Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional, Bulog juga mulai menyaluran bansos pangan beras ini sejak 14 Juli 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads