DLH DKI Sebut Jumlah Sungai Tercemar Berat di Jakarta Turun Signifikan

JAKARTA, DISWAY.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut jumlah sungai yang tercemar berat mengalami penurunan secara signifikan ketimbang tahun sebelumnya.

Hasil identifikasi Indeks Pencemar (IP) menunjukan jika sungai dengan kategori cemar berat berkurang menjadi cemar sedang pada tahun 2024.

BACA JUGA:DLH DKI Kerahkan 1.262 Petugas Kebersihan Saat HUT Bhayangkara Ke-79 di Monas

BACA JUGA:Limbah Detergen Diduga Jadi Penyebab Busa 'Salju' di BKT, DLH DKI Siapkan Langkah Hukum

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH DKI Jakarta, Erni Pelita Fitratunnisa menyebutkan, cemar berat mendominasi pada tahun 2021 hingga 2023. 

"Namun pada tahun 2024 terjadi penurunan menjadi cemar sedang," ujar Erni melalui keterangan tertulis pada Jumat, 18 Juli 2025.

Secara keseluruhan, mutu air sungai di Jakarta selama empat tahun terakhir masih dominan cemar berat pada 36 persen hingga 71 persen titik pemantauan.

Ini menandakan perlunya intervensi pengelolaan limbah dan perbaikan tata kelola air limbah domestik dan industri.

Erni menjelaskan penyebab sungai di Jakarta tercemar karena sebagian besar air limbah dari kegiatan mencuci, mandi dan limbah rumah tangga (greywater).

BACA JUGA:DLH Kota Bekasi Apresiasi Inovasi BSU Sapta Pesona Kurangi Sampah dengan Budidaya Maggot

Air cucian piring serta air bekas memasak langsung dibuang oleh warga ke saluran air tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. 

Selain itu sambung Erni, tumpukan sampah di pinggir sungai juga menjadi sumber pencemar.

Hal tersebut kata Erni karena masih banyak rumah di pemukiman padat dan kumuh belum memiliki sistem pengolahan limbah yang layak.

"Seluruh limbah tersebut langsung dibuang, sehingga mencemari badan air,” ucapnya.

Sumber: