Aplikasi Keselamatan Lingkungan Bantu Kurangi Limbah Produksi yang Berlebihan
Aplikasi Keselamatan Lingkungan Bantu Kurangi Limbah Produksi yang Berlebihan-Disway/Ayu Novita-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Aplikasi yang mengaungkan isu keselamatan lingkungan dengan memanfaatkan kembali produk berlebih dari pelaku usaha yang bisa dijual kembali sehingga dapat membantu mengurangi limbah produksi.
CEO Surplus, Agung Saputra menjelaskan bahwa solusi belanja hemat dan ramah lingkungan melalui satu aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA:Arai Agaska Konsisten Raih Poin, Siap Gaspol di R3 BLU CRU World Cup 2025 Hungaria Pekan Depan
BACA JUGA:Duka di Tengah Pesta: 3 Orang Meninggal di Resepsi Anak Dedi Mulyadi, Salah Satunya Anggota Polisi
"Kami ingin memberikan solusi belanja hemat dan ramah lingkungan melalui satu aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Agung dalam keterangannya pada Sabtu, 19 Juli 2025.
"Tidak hanya itu, masyarakat bisa berkontribusi dalam mengurangi limbah dan menciptakan dampak positif bagi bumi ini. Dengan pendekatan ini, Surplus berupaya menciptakan pengalaman belanja yang mudah sekaligus mendukung ramah lingkungan," lanjutnya.
Agung menjelaskan bahwa Surplus menghadirkan keuntungan besar bagi semua pihak.
Baik bgi pemilik bisnis yang dapat membantu mengurangi biaya pembuangan barang tidak terjual, mengoptimalkan stok yang tersisa, serta meminimalkan kerugian.
BACA JUGA:Komnas HAM Koreksi Fadli Zon: Salah Tafsir Tragedi Pemerkosaan Mei 1998
Kemudian, lewat pengguna mendapatkan kesempatan untuk berbelanja produk berkualitas dengan harga jauh lebih terjangkau.
"Setiap produk yang dijual melalui platform Surplus telah melalui proses kurasi ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya, sehingga pengguna bisa berbelanja dengan nyaman dan tanpa khawatir," tutur Agung.
Kini, tidak hanya makanan dan minuman yang tersedia Surplus, Agung menjelaskan bahwa aplikasi ini juga menawarkan pakaian, kebutuhan rumah tangga, kupon diskon, dan masih banyak lagi.
Advisor Surplus, Sandiaga Uno menambahkan saat ini, Indonesia masih jadi salah satu penyumbang limbah makanan terbesar di dunia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
