Pendukung Netanyahu Permasalahkan Kekosongan Menteri Israel, Kekalahan Pemilu di Depan Mata

Pendukung Netanyahu Permasalahkan Kekosongan Menteri Israel, Kekalahan Pemilu di Depan Mata

Netanyahu Ancam Serangan Lanjutan Usai Israel Bunuh Kepala Staf Hizbullah---Abir SULTAN / POOL / AFP

BACA JUGA:Netanyahu Pimpin Serangan Balasan ke Yaman dari Bunker, Kirim 20 Pesawat Tempur dengan 50 Rudal ke Pelabuhan Hodeida

Di tengah kekacauan ini, Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel beberapa kali mengundurkan diri dan menarik keputusannya untuk menyelesaikan program pemulihan Nazareth.

Pemecatan pejabat senior Moti Babchik karena kritiknya terhadap Netanyahu semakin memperdalam friksi internal.

Sementara itu, partai Shas menegaskan bahwa pemecatan Edelstein atau pembentukan komite baru tidak akan membawa mereka kembali ke pemerintahan tanpa kemajuan nyata pada RUU wajib militer.

Smotrich mencoba meredam spekulasi perebutan kekuasaan dengan menyatakan bahwa prioritas koalisi adalah “menstabilkan pemerintahan sayap kanan, memperluas kedaulatan Israel, dan melanjutkan upaya perang, bukan jabatan politik.”

BACA JUGA:Netanyahu Pimpin Serangan Balasan ke Yaman dari Bunker, Kirim 20 Pesawat Tempur dengan 50 Rudal ke Pelabuhan Hodeida

Namun, kekosongan pimpinan kementerian, perpecahan koalisi, dan meningkatnya spekulasi pemilu dini memicu keraguan serius di kalangan pendukung Netanyahu.

Tanpa terobosan signifikan, risiko kekalahan dalam pemilu semakin nyata di depan mata.

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads