Pramono Duga Angka Kemiskinan di Jakarta Melonjak karena Banyaknya Pendatang
Pramono Duga Angka Kemiskinan di Jakarta Melonjak karena Banyaknya Pendatang-Disway/Cahyono-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Gubernur DKI JAKARTA Pramono Anung menduga angka kemiskinan di Ibu Kota melonjak karena banyaknya warga pendatang.
Hal ini dikatakan Pramono menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan angka kemiskinan di Jakarta mencapai 4,28 persen pada Maret 2025.
BACA JUGA:UD Trucks Gandeng PT Surya Mitra Tirta Kencana untuk Perkuat Transportasi Logistik Ramah Lingkungan
BACA JUGA:Erick Thohir Optimis Garuda Lolos ke Partai Final Piala AFF U-23
Angka kemiskinan ini naik 0,14 persen ketimbang September 2024 yang sebesar 4,14 persen.
Mas Pram sapaan akrabnya mengatakan, dirinya akan mempelajari lebih dalam terkait melonjaknya angka kemiskinan di Jakarta.
"Tentang kemiskinan tadi tentunya akan saya pelajari apakah betul karena semata mata warga yang ada di Jakarta atau memang sekarang persoalannya orang menaruh harapan yang tinggi untuk datang ke Jakarta dan itu datang dari berbagai daerah," kata Mas Pram di Sarinah, Jakarta Pusat pada Jumat, 25 Juli 2025.
Dengan banyaknya pendatang dari luar daerah, otomatis bertambah juga angka pengangguran di Jakarta.
BACA JUGA:Dave Soal Eks Marinir Satria Arta Pengin Kembali Jadi WNI: Tunggu Keputusan Kemlu dan Kemenkum
"Maka orang yang mencari pekerjaan di Jakarta ini naik secara signifikan," kata Pramono.
Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, menerangkan, urbanisasi menjadi salah satu faktor bertambahnya angka kemiskinan perkotaan.
Pendatang baru yang belum memiliki tempat tinggal layak atau akses pekerjaan formal masuk ke dalam kelompok rawan miskin dan menambah beban sosial di wilayah Jakarta.
Akibat garis kemiskinan dan inflasi itu turut memperburuk kondisi daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
