Kasus Keracunan MBG di NTT, Dasco Singgung Sistem Supervisi dan Distribusi
Ratusan siswa di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami keracunan usai mengonsumsi hidangan dari program MBG (Makan Bergizi Gratis).--Fajar Ilman
JAKARTA, DISWAY.ID - Ratusan siswa di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami keracunan usai mengonsumsi hidangan dari program MBG (Makan Bergizi Gratis).
Insiden keracunan massal ini terjadi di dua wilayah berbeda, yakni 140 siswa dari SMPN 8 Kupang dan 75 siswa dari tiga sekolah di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Para siswa yang mengalami keracunan melaporkan gejala seperti mual, muntah, diare, pusing, dan gatal-gatal.
Kondisi tersebut memaksa sejumlah siswa harus dilarikan ke berbagai rumah sakit di wilayah masing-masing untuk mendapatkan perawatan intensif.
BACA JUGA:BPOM Tanggapi Kasus 140 Siswa Keracunan MBG di Kupang
Menanggapi kasus keracunan hidangan MBG ini, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan pentingnya pengawasan dalam program tersebut.
"Ya, kami minta kepada, kan kita lihat bahwa, kita tahu bahwa BGN itu juga mempunyai sistem baru dalam hal supervisi," ujar Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 28 Juli 2025.
Dasco juga menegaskan perlunya tenaga pengawas yang memadai dalam memastikan kualitas makanan dari program MBG.
"Tenaga-tenaga untuk supervisi lapangan, baik untuk mengecek kualitas makanan, distribusi maupun dari sisi pembayaran dari MBG ke dapur," tegasnya.
BACA JUGA:Siswa di Tuban Temukan Belatung di Menu MBG, BPOM: 900 Petugas Dikerahkan Kawal Program
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang melakukan penyelidikan untuk menemukan penyebab keracunan dari hidangan MBG yang terjadi di Kupang tersebut.
BPOM bekerja sama dengan Balai Besar POM (BBPOM) Kupang untuk menangani kasus ini secara langsung.
"Laboratorium kami lagi bekerja untuk memastikan apa penyebabnya dan nanti kalau ada hasilnya kami akan sampaikan," kata Kepala BPOM, Taruna Ikrar, seusai menghadiri acara Gelar Pelayanan Publik Terpadu Pangan Olahan di Jakarta, Jumat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
