Waduh! Kemenkes Temukan 49 Persen Siswa Alami Karies Gigi, 33 Persen Dinyatakan Kurang Bugar
Waduh! Kemenkes Temukan 49 Persen Siswa Alami Karies Gigi, 33 Persen Dinyatakan Kurang Bugar-Disway/Hasyim Ashari-
Selanjutnya, masalah anemia 26 persen, kotoran telinga menumpuk 9 persen. Sedangkan lainnya kurang gizi, berat badan kurang, dan obesitas 4 persen.
Menurutnya, pemeriksaan kesehatan ini sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan anak-anak. Sehingga bila siswa mengalami anemia dan sakit gigi dapat dilakukan pengobatan.
Karies gigi, atau gigi berlubang, seringkali dianggap sepele. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat, infeksi, kesulitan mengunyah yang berujung pada masalah gizi, hingga abses gigi yang berbahaya.
Selain masalah gigi, Kemenkes juga menyoroti rendahnya tingkat kebugaran jasmani siswa. Sebanyak 33 persen siswa tidak mencapai standar bugar setelah melalui serangkaian tes, seperti lari dan pengukuran kekuatan fisik lainnya.
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Bongkar Peredaran 35 Kg Sabu Jaringan Internasional China-Indonesia
"Tingkat kebugaran ini adalah cerminan dari gaya hidup anak-anak kita. Kurangnya aktivitas fisik dan terlalu banyak waktu di depan layar menjadi salah satu penyebab utamanya. Anak yang kurang bugar akan mudah lelah, sulit fokus di kelas, dan lebih rentan terhadap obesitas serta penyakit tidak menular di kemudian hari," jelas dr. Endang.
Menindaklanjuti temuan ini, Kemenkes akan mengintensifkan beberapa program intervensi melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), antara lain:
1. Program Sikat Gigi Bersama: Menggalakkan kembali kegiatan sikat gigi bersama di sekolah dengan menyediakan pasta gigi mengandung fluoride.
2. Pemeriksaan dan Penanganan Gigi: Memastikan setiap siswa yang terdeteksi karies mendapatkan rujukan dan penanganan di Puskesmas terdekat.
BACA JUGA:TKDN Bakal Direformasi! Pengusaha Cemas, Kemenperin Tetap Lanjutkan Rencana
3. Gerakan Peregangan di Sekolah: Mendorong sekolah untuk menerapkan sesi peregangan singkat atau aktivitas fisik ringan di sela-sela jam pelajaran.
4. Edukasi Gizi Seimbang: Menguatkan edukasi kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya mengurangi konsumsi makanan manis dan meningkatkan aktivitas fisik.
Kemenkes mengimbau adanya kerja sama yang kuat antara pihak sekolah, orang tua, dan dinas kesehatan daerah untuk bersama-sama mengatasi masalah ini demi mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: