Netanyahu Ngotot Kuasai Gaza, Paksa Hamas Bebaskan Sandera
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukan militer Israel untuk menguasai seluruh wilayah jalur Gaza.-dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan penjajakan penuh di jalur Gaza, sebagai bentuk paksaan untuk Hamas membebaskan para sandera, menurut laporan setempat.
Perintah pendudukan militer penuh ini akan mengambil alih wilayah yang tersisa dari 75% wilayah yang sudah berhasil dikuasai.
Israel juga akan melakukan operasi di tempat para sandera diyakini ditawan, menurut laporan Jerusalem Post.
BACA JUGA:Ganjalan Kontrak Jay Idzes dengan Torino Dibongkar Bung Harpa, Singgung Saul Coco
"Keputusan telah dibuat," Ungkap kepala analis politik, Amit Sega, dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 5 Agustus 2025.
"Hamas tidak akan membebaskan lebih banyak sandera tanpa menyerah total, dan kami tidak akan menyerah. Jika kami tidak bertindak sekarang, para sandera akan mati kelaparan dan Gaza akan tetap di bawah kendali Hamas." Tambahnya.
Keputusan ini berbanding terbalik dengan reaksi seruan dari dalam Israel maupun seluruh dunia, yang mana mereka menginginkan adanya jalan keluar diplomatik atas perang yang telah terjadi selama 21 bulan ini. Diketahu juga, banyak reaksi keras atas meluasnya kelaparan di Gaza dan kekhawatiran atas keselamatan para sandera.
Sementara itu, Netanyahu menyatakan perang di Gaza ini bertujuan melenyapkan Hamas dan membebaskan para sandera yang masih tersisa.
BACA JUGA:Vaksin Gonore untuk Penyakit Seks Menular Pertama di Dunia Meluncur!
BACA JUGA:Lionel Messi Absen Lawan Pumas, Inter Miami Terancam Gagal Lolos ke Babak Gugur Piala Liga
"Kita harus terus bersatu dan berjuamg bersama untuk mencapai seluruh tujuan perang kita: mengalahkan musuh, membebaskan sandera, dan jaminan bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel," Ungkap Netanyahu pada rapat kabinet kemarin.
Rencana pendudukan ini mendapat kecaman dari Kementerian Luar Negeri Palestina. Kemlu Palestina menyerukan agar komunitas Internasional segera melakukan intervensi demi mencegah implementasi rencana yang dibuat Israel.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: