Iring-iringan Ambulans Dihantam Rudal Israel Dekat RS Al-Shifa, Sekretaris Jenderal PBB dan WHO Kutuk Keras Israel
Iring-iringan ambulans PRCS di hantam rudal Israel dekat RS Al-Shifa, Gaza -screenshot/YouTube-
JAKARTA, DISWAY,ID- Sekretaris Jenderal PBB dan badan-badan bantuan mengutuk serangan udara Israel terhadap iring-iringan ambulans PRCS pada hari pada Jumat kemarin.
Israel telah mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap ambulans di luar Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza, fasilitas medis terbesar di daerah wilayah tersebut, yang menewaskan 15 dan melukai puluhan orang.
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu ambulansnya terkena sebuah rudal yang ditembakkan oleh pasukan Israel, sekitar dua meter (6,5 kaki) dari pintu masuk rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza.
BACA JUGA:Militan Al-Qassam Rilis Video Pertempuran, Tank-Tank Israel Hancur Lebur dari Jarak Dekat
BACA JUGA:Sedih! Ibu Hamil di Gaza Melahirkan Caesar Tanpa Obat Bius dan Hanya Diterangi Lampu Handphone
Ambulan PRCS dihantam rudal Israel dekat RS Al-Shifa, Gaza-Screenshoot/YouTube-
Serangan tersebut menewaskan 15 orang dan melukai 60 lainnya, katanya yang mencerminkan angka yang dirilis sebelumnya oleh kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa menguntuk keras apa yang dilakukan Israel terhadap serangan iring-iringan ambulans di sekitar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza.
" Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar rumah sakit Al-Shifa,” kata Antonio Guterres.
Antonio Guterres menambahkan bahwa pertempuran mematikan itu harus dihentikan.
Sementara itu Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku sangat dengan laporan serangan terhadap ambulans yang mengevakuasi pasien.
BACA JUGA:Turki Akan Seret Netanyahu ke Pengadilan Internasional, Erdogan: Apapun Akan Kami Lakukan
Rumah sakit Al-Shifa, yang terbesar di Gaza, memiliki tingkat hunian tempat tidur sebesar 164 persen menurut WHO, yang pada hari Rabu memperingatkan kekurangan bahan bakar untuk generator yang membahayakan nyawa pasien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: