Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Meninggal Dunia Setelah 3 Peluru Tembus Kepala Hingga Kaki
Sempat menjalani perawatan, calon Presiden Kolombia Miguel Uribe meninggal dunia setelah 3 peluru tembus kepala hingga kaki.-dok disway-
Ia populer dalam jajak pendapat dan dikenal sebagai tokoh yang sedang naik daun di partai Pusat Demokratik sayap kanan, yang dikenal karena kritiknya yang blak-blakan terhadap presiden sayap kiri saat ini, Gustavo Petro.
BACA JUGA:MForce Indonesia Luncurkan 4 Motor Baru, Targetkan Penjualan Maksimal Tanpa Diskon
BACA JUGA:5 Ide Kustom Karnaval 17 Agustus yang Unik dan Kreatif, Dijamin Jadi Juara!
Kantor Presiden Petro merilis pernyataan yang menyatakan belasungkawa kepada keluarga politisi yang terbunuh.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi saat Uribe sedang menghadiri acara politik di lingkungan kelas menengah di ibu kota.
Seorang tersangka remaja ditangkap saat ia melarikan diri dari tempat kejadian, di mana remaja berusia 15 tahun itu telah didakwa dengan percobaan pembunuhan dan mengaku tidak bersalah.
Beberapa orang lainnya telah ditahan karena dicurigai membantu pria bersenjata itu.
Serangan brutal terhadap senator tersebut telah membangkitkan kenangan akan dekade-dekade penuh gejolak tahun 1980-an dan 1990-an di Kolombia, ketika beberapa kandidat presiden dan tokoh berpengaruh Kolombia dibunuh.
BACA JUGA:Kapan Nadiem Makarim Diperiksa Lagi dalam Kasus Dugaan Korupsi Chromebook? Ini Penjelasan Kejagung
BACA JUGA:Oxygen.id Resmikan Cabang di Depok! Internet Stabil dan Cepat Kini Hadir Lebih Dekat
Ibu Uribe sendiri, jurnalis Diana Turbay, diculik oleh Los Extraditables pada tahun 1990 - sebuah aliansi yang dibentuk oleh para gembong narkoba terkemuka.
Ia disandera oleh mereka selama lima bulan sebelum ditembak mati dalam upaya penyelamatan yang gagal.
Uribe sering menyebutnya sebagai inspirasinya untuk mencalonkan diri sebagai pejabat politik untuk mengabdi bagi negara.
Los Extraditables, yang mengatakan mereka lebih suka kuburan di Kolombia daripada sel penjara di AS, menculik dan menyerang tokoh-tokoh Kolombia ternama dalam upaya memaksa pemerintah saat itu untuk membatalkan perjanjian ekstradisinya dengan Amerika.
BACA JUGA:Bupati Bogor Dorong Penanganan Banjir dari Hulu ke Hilir dengan Kolaborasi Lintas Sektor
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
