Buku Selangkah di Belakang Mbak Tutut, Bongkar Kisah di Balik Layar Sang Putri Orde Baru
Didalamnya menampilkan kisah dari balik layar berbagai kiprah strategis Mbak Tutut, seperti keberhasilannya memimpin pembangunan jalan layang tol pertama di Indonesia dengan teknologi Sosrobahu.-Disway/Candra Pratama-
Ia bukan hanya merepresentasikan suara masa lalu, tetapi juga menjadi rujukan moral dan inspirasi bagi generasi muda.
"Buku ini dapat menjadi teman dalam melihat berbagai dinamika kemajuan dan persoalan saat ini," timpal Effendi Gazali.
BACA JUGA:KPK Tegaskan Siap Awasi Alokasi Anggaran Pendidikan Rp 757,8 Triliun
BACA JUGA:Persis Solo Pede, Bisa Jinakan Macan Kemayoran di Kandang
Menyajikan potret multidimensi Mbak Tutut, sebagai tokoh wanita dalam dunia bisnis, sebagai inisiator berbagai program sosial, pelestari seni dan budaya bangsa, hingga pewaris nilai-nilai luhur keluarga Cendana yang tetap bersahaja dan tangguh.
Didalamnya menampilkan kisah dari balik layar berbagai kiprah strategis Mbak Tutut, seperti keberhasilannya memimpin pembangunan jalan layang tol pertama di Indonesia dengan teknologi Sosrobahu.
Hingga memenangkan tender international untuk membangun Metro Manila Skyway di Filipina atas permintaan Presiden Fidel Ramos dan membangun jalan tol Ayer Hitam – Yong Peng Timur di Malaysia.
Dalam proyek-proyek tersebut, ia tidak mengandalkan nama besar ayahnya, melainkan berjuang sendiri mendapatkan pendanaan internasional.
"Keteguhan beliau dalam menjaga etika keluarga sekaligus melayani masyarakat adalah teladan di tengah persoalan zaman ini," kata Anthony Budiawan.
BACA JUGA:3 Contoh Sambutan Malam Tirakatan 17 Agustus 2025 Singkat untuk Ketua RT/Panitia Karang Taruna
BACA JUGA:Doa untuk Negeri: Bupati Bogor dan Forkopimda Gelar Istighosah Kemerdekaan
Selain di bidang infrastruktur, Mbak Tutut juga dikenal sebagai aktivis sosial yang turun langsung ke lokasi bencana, serta pemimpin Persatuan Donor Darah Indonesia dan Palang Merah Indonesia.
Kepemimpinannya juga diakui secara global melalui perannya sebagai Presiden FIODS selama tiga periode. Mbak Tutut juga aktif dalam organisasi Kirab Remaja sebagai wujud cinta tanah air.
Organisasi ini menjadi sebuah embrio rakyat bertaraf internasional untuk menggali potensi, menampilkan eksistensi, dan mencetak generasi muda terlatih yang menjunjung tinggi serta mengenalkan nilai-nilai Pancasila, terutama mengenai kedisiplinan, nilai kemanusiaan dan persatuan Indonesia.
"Buku ini bukan sekadar dokumentasi, tetapi sebuah ajakan untuk kembali pada nilai: ketulusan dalam bekerja, kesetiaan dalam keluarga, dan keberanian untuk mengabdi. Dari keluarga ke bangsa, dari bisnis ke sosial, itulah warisan yang Mbak Tutut sampaikan," ujar Tria S.P. Ismail Saleh sebagai penanggung jawab buku.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: