Deddy Sitorus Meradang Videonya Dipotong 'DPR Tidak Setara dengan Rakyat': Kabarnya Rp 8 Miliar Buat Buzzer
Deddy Sitorus meradang videonya dipotong DPR tidak setara dengan rakyat dan disebar di media sosial.-dok disway-
BACA JUGA:Estevao Willian Pecahkan Rekor, Wonderkid Chelsea Ciptakan Sejarah Liga Premier
"Jadi buzzer-buzzer bayaran saya diaminlah, biarin kalian dapat makan, tatapi banyak orang terpengaruh karena video itu hanya secuil," paparnya.
Deddy meminta agar video tersebut dilihat secara keseluruhan, sebenarnya seperti apa tayangan tersebut.
Selain itu Deddy juga menyampaikan terkait tunjangan perumahan yang juga diributkan masyarakat.
BACA JUGA:Kasus WNA Kamerun Klaim Kehilangan Uang di Bandara Soetta Berujung Laporan Polisi
BACA JUGA:Promo Indomaret Akhir Pekan 23 Agustus 2025, Harga Susu-Popok Bayi Mulai Rp30 Ribuan Buruan Serbu!
Menurut Deddy, Tunjangan tersbeut bukanlah pendapatan anggota dewan, karena tunjangan itu adalah biaya yang dipakai layaknya tunjangan bensin untuk membeli bensin.
Tunjangan tersebut tidak hanya buat DRP, namun pejabat negara lainnya juga mendapatka hal yang sama, seperti jajaran Direksi BUMN, Menteri dan Dirjen hingga Kapolri juga ada serta diatur dalam undang-undang keuangan negara.
"Kalau tidak beralasan dan melanggar aturan tidak akan di izinkan oleh BPK, jadi jangan bentur-benturkan," tegasnya.
"Ini pesanan siapa, partai gajah mabuk atau fufufafa, gua gak ngerti, tapi kabarnya Rp 8 miliar nih dibayar untuk megokestrasi buzzer itu," jelas Deddy.
Operasi buzzer 8 M untuk serang PDI Perjuangan dan DPR RI karena ada ancaman pemakzulan Gibran?! pic.twitter.com/0sxrfv7a9P — Bang #Nalar ☕️ (@PaltiWest) August 22, 2025
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
