Media Italia Kagum: Jay Idzes Jadi Magnet Baru Serie A, Indonesia adalah Besiktas Baru
Kepindahan Jay Idzes, bek Timnas Indonesia ke Sassuolo tak hanya mencuri perhatian publik Tanah Air, tapi juga mengguncang media Italia-Tangkapan layar Instagram@jayidzes-
Saat ini, akun Instagram Jay Idzes sudah mengumpulkan lebih dari 3,5 juta pengikut, jauh melampaui bintang Juventus Dusan Vlahovic, yang memiliki sedikit lebih dari 2 juta.
Setiap unggahan Idzes langsung dibanjiri interaksi dari jutaan fans, terutama dari Indonesia.
Tak heran, kehadirannya membuat Sassuolo kini diserbu atensi dari suporter Indonesia yang tak hanya ingin menyaksikan permainan sang bek, tapi juga membawa semangat digital luar biasa.
BACA JUGA:Here We Go: Calvin Verdonk Hijrah ke Lille, 'Les Dogues' Capai Kesepakatan dengan NEC Nijmegen
Fenomena Digital: Indonesia adalah Besiktas Baru
GQ Italia bahkan membandingkan efek kedatangan Idzes dengan fenomena viral “Come to Besiktas” di Turki beberapa tahun lalu.
Menurut mereka, Indonesia memiliki energi serupa, tapi bahkan lebih kuat secara digital.
“Indonesia beroperasi serupa: negara yang merangkul sepak bola dengan penuh semangat, dan yang terpenting, dengan antusiasme digital yang luar biasa,” tulis media tersebut.
Kehadiran Idzes dan Emil Audero (kiper keturunan Indonesia yang kini membela Cremonese) juga menunjukkan bahwa Serie A mulai membuka diri pada pasar Asia Tenggara, terutama Indonesia, salah satu negara dengan basis penggemar sepak bola online terbesar di dunia.
Meski sensasi di media sosial begitu besar, Idzes tetap tampil konsisten di lapangan.
GQ Italia menegaskan bahwa ia adalah pemain yang "tenang, cerdas, dan solid dalam bertahan", sekaligus simbol dari era sepak bola modern, di mana kemampuan teknis dan pengaruh digital saling melengkapi.
“Idzes terus melakukan apa yang paling ia kuasai, bertahan dengan baik, tenang, dan cerdas. Namun, sebuah fenomena budaya kecil sudah terbentuk di sekitarnya," tulis GQ Italia.
"Seorang pemain yang merupakan rekrutan solid dan juga aset digital bagi jutaan orang. Sepak bola modern kini juga bergantung pada hal-hal semacam ini,” tutup GQ Italia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
