Pangan Murah, Rakyat Sejahtera
Program Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi tonggak kesejahteraan masyarakat di tengah gempuran ketidakpastian ekonomi global. Presiden Prabowo Subianto justru menyalurkan ketersediaan bahan pangan, salah satunya adalah beras, dengan melibatkan elemen keme-Dok. Disway-
"Esensi GPM menjaga keterjangkauan pangan. GPM ini mampu tersebar secara ekstensif di banyak lokasi yang memudahkan akses masyarakat," ucapnya.
Efektivitas program ini sudah terbukti dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2022, GPM hanya digelar 442 kali dan inflasi pangan memuncak hingga 11,47 persen pada Juli 2022.
Hebatnya, pada 2023 pelaksanaan meningkat menjadi 1.626 kali. Puncaknya di 341 titik serentak. Hasilnya sukses menekan inflasi tahunan ke angka 6,73 persen.
"Di 2023, fenomena El Nino mulai melanda yang menyebabkan kekeringan di Indonesia," tambah Arief.
Pada 2024, intensitas GPM meningkat drastis hingga 9.547 kali. Ini menurunkan inflasi pangan tahunan secara signifikan ke level 0,12 persen.
Namun, pada 2025, inflasi kembali menunjukkan fluktuasi, dengan angka 3,82 persen pada Juli dan 4,47 persen pada Agustus.
"Jumlah GPM Januari-Agustus telah mencapai 7.540 kali atau telah berada di 78,9 persen dari realisasi GPM tahun 2024," papar Arief.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam program ini.
"Spirit penggencaran GPM banyak pihak justru diperlukan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan akses pangan yang lebih terjangkau dan berkualitas," pungkasnya.
Salah satu capaian monumental GPM terjadi pada 29 Agustus 2025. Pelaksanaannya digelar serentak di 4.337 titik, seluruh Indonesia.
Capaian ini memecahkan rekor sebelumnya yang tercatat pada Juni 2023, dan berhasil dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambut baik penghargaan tersebut dan menegaskan pentingnya operasi pasar sebagai strategi pengendalian harga.
"Sebelumnya kita sudah melakukan operasi pasar di 4.337 titik. Sekarang kita fokus melanjutkan operasi pasar besar-besaran di 214 kabupaten seluruh Indonesia bersama Kemendagri, Bulog, Bapanas, dan seluruh pihak terkait," kata Menteri Amran.
Ia menyebut langkah ini mulai menunjukkan hasil. "Namun kita tidak boleh berhenti sampai di sini," tegasnya.
Amran menegaskan operasi pasar akan terus dilakukan. Setidaknya sampai akhir tahun, agar harga beras tetap terkendali.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: