Pangan Murah, Rakyat Sejahtera

Pangan Murah, Rakyat Sejahtera

Program Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi tonggak kesejahteraan masyarakat di tengah gempuran ketidakpastian ekonomi global. Presiden Prabowo Subianto justru menyalurkan ketersediaan bahan pangan, salah satunya adalah beras, dengan melibatkan elemen keme-Dok. Disway-

"Kita harus terus melakukan operasi pasar untuk menekan harga, terutama di 214 kabupaten yang sudah kita data. Bila perlu, kita lanjutkan sampai bulan Desember. Stok kita aman, saat ini tersedia 1,3 juta ton beras untuk operasi pasar, dengan total stok nasional kurang lebih 4 juta ton," tutup Amran.

Dari sisi distribusi dan kualitas beras, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan pihaknya berkomitmen menjaga mutu produk yang disalurkan kepada masyarakat.

"Kemungkinan dengan nanti periode 2 bulan lagi, ini kan sudah panen baru lagi. Dengan harapan yang ini keluar, nanti yang 2 bulan lagi panen, kita sudah bisa menyerap lagi. Serapan ke depan ini estimasinya sekitar 1 juta ton," jelas Rizal di kantor Perum Bulog pada Selasa, 2 September 2025.

Ia menekankan seluruh proses distribusi dilakukan dengan ketat agar kualitas beras tetap terjaga.

Menurut Rizal, keberadaan stok yang cukup saat ini sekitar 3,9 juta ton. Ini menjadi modal penting untuk menjaga kestabilan harga.

Selain itu, Bulog juga aktif menyalurkan bantuan pangan. Untuk periode Juni hingga Juli, realisasi penyaluran mencapai 99 persen, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Pengendalian Inflasi Pangan

Sebulan terakhir harga beras mengalami tren kenaikan. Hal ini membuat masyarakat berteriak karena harganya sulit dijangkau untuk kebutuhan harian. 

Beras medium naik sekitar 0,67% menjadi Rp 15.100 per kg. Sementara beras premium naik 0,060% jadi Rp 16.800 per kg.

Harga di pasaran, pemerintah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton melalui tujuh jalur distribusi. 

Termasuk pasar rakyat, koperasi, outlet binaan pemda, Gerakan Pangan Murah, hingga ritel modern. 

Berdasarkan sejumlah sumber, penyebab dari mahalnya harga beras belakangan ini, karena distribusi di lapangan yang belum optimal.

Dengan kesulitan yang terjadi di masyarakat, lewat sejumlah Kementerian dan Lembaga, seperti Kementerian Pertanian dan Badan Urusan Logistik (BULOG) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 7.285 kecamatan di seluruh Indonesia pada Sabtu, 30 Agustus 2025 lalu. 

Operasi pangan murah ini juga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. 

Pada kegiatan ini lebih dari 43.000 ton beras SPHP didistribusikan. 

Selain beras, beberapa komoditas yang dijual di pasar murah ini memenuhi kebutuhan pokok. Seperti minyak, gula, telur, dan bahan makanan lainnya dengan harga miring. 

GPM Daerah Juga Bergeliat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads