bannerdiswayaward

Dorong Perubahan dari Lingkungan: Kabupaten Cianjur Tunjukkan Perbaikan Pengelolaan Sampah lewat Pilot Project ISWMP

Dorong Perubahan dari Lingkungan: Kabupaten Cianjur Tunjukkan Perbaikan Pengelolaan Sampah lewat Pilot Project ISWMP

ISWMP tidak hanya berfokus pada perubahan perilaku masyarakat, tetapi juga turut mendorong lahirnya kebijakan dan sistem kelembagaan yang mendukung keberlanjutan program.--Istimewa

● Penguatan kelembagaan melalui pelatihan pembentukan UPTD dan penyiapan dokumen persyaratan pembentukannya serta memberikan pedoman kelembagaan untuk operator pengumpulan sampah dari sumber ke TPST

Hal ini dirancang sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi demi mewujudkan tata kelola persampahan yang modern dan berkelanjutan.

RISPS berfungsi sebagai peta jalan strategis yang menetapkan arah pembangunan infrastruktur, kerangka kebijakan, dan proyeksi pembiayaan jangka panjang.

Regulasi daerah yang kuat menjadi landasan hukum pelaksanaan sistem ini.

Peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pelatihan SDM dan pendampingan teknis juga menjadi kunci keberhasilan.

Dengan sistem kelembagaan yang tangguh dan skema pembiayaan yang tepat, implementasi di lapangan dapat berlangsung efektif dan konsisten.

Pendekatan ini memastikan perubahan yang terjadi di tingkat masyarakat dapat diadopsi sebagai bagian dari sistem pengelolaan sampah yang terlembagakan secara permanen.

BACA JUGA:Luar Jakarta Ikut Kebagian, Pramono Bakal Bawa TransJabodetabek Tembus Sampai Cianjur

Saatnya Berubah: Hadirnya ISWMP dan Peran Warga

Melalui Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP), pemerintah pusat bersama Bank Dunia mendorong perubahan menyeluruh di sektor persampahan.

Program ini mengandalkan keterlibatan langsung warga melalui kegiatan intensif di lingkungan tempat tinggal mereka.

Di Kabupaten Cianjur, Kelurahan Sawahgede Kecamatan Cianjur—khususnya RT 03 RW 14—ditetapkan sebagai lokasi pilot project.

Wilayah ini dipilih karena berada dalam jangkauan layanan pengangkutan DLH, memiliki bank sampah terdekat sebagai mitra offtaker, serta menunjukkan kesiapan dan dukungan aktif dari pengurus lingkungan dan warga.

Sejak Desember 2024 hingga Februari 2025, warga di lokasi ini didampingi untuk mengembangkan sistem pemilahan sampah dari sumber.

Proses dimulai dari koordinasi dengan RT/RW, sosialisasi ke warga, hingga penyediaan alat bantu seperti dropbox, ember pilah, dan stiker rumah tangga yang memilah.

Pemantauan dilakukan setiap hari. Petugas mencatat hasil pilahan, menimbang sampah organik dan anorganik, serta memastikan kehadiran offtaker seperti pengelola maggot atau bank sampah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads