Dituding DPR Ada 5.000 Dapur MBG Fiktif, BGN Balik Bantah dan Ungkap Faktanya

Dituding DPR Ada 5.000 Dapur MBG Fiktif, BGN Balik Bantah dan Ungkap Faktanya

Ada sejumlah bahan makanan yang rentan dihinggapi bakteri dan menjadi biang keladi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID– Polemik program Makan Bergizi Gratis (MBG) makin memanas. Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menuding adanya ribuan dapur fiktif dalam program yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN).

Namun, tudingan itu langsung dibantah tegas oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana.

Menurut Dadan, angka 5.000 Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang ramai disebut sebagai fiktif justru berasal dari data internal BGN sendiri.

BACA JUGA:MBG Banyak Masalah, Legislator Usul Libatkan Sekolah terkait Pengelolaan

Hanya saja, titik-titik tersebut belum bisa dikategorikan fiktif karena tidak pernah menerima anggaran.

“Kami sangat terbuka dengan data. Bahkan yang menyampaikan data 5.000 titik itu adalah kami sendiri di Badan Gizi Nasional,” tegas Dadan, Senin (22/9/2025).

Dadan menjelaskan, SPPG baru bisa disebut fiktif jika sudah menerima dana tapi tidak melaksanakan MBG.

Dalam kasus ini, 5.000 titik itu terkena kebijakan roll back atau reset karena pemesan dapur tidak menindaklanjuti pembangunan dalam waktu 20 hari.

“5.000 SPPG itu belum menerima anggaran, jadi tidak bisa disebut fiktif. Mereka hanya pesan titik tapi tidak ada aktivitas, sehingga kena roll back,” ujarnya.

Kebijakan reset ini, lanjut Dadan, justru membuka peluang baru bagi masyarakat maupun yayasan untuk ikut serta dalam program MBG.

BACA JUGA:Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, BPOM Minta Pihak Sekolah Bentuk Tim Pengawasan

DPR Tetap Kritik: Ada Jual-Beli Lokasi

Sementara itu, Nurhadi bersikeras bahwa kasus ini membuktikan adanya kelemahan sistem di BGN. Ia bahkan menyebut ada praktik jual-beli lokasi dapur MBG oleh oknum nakal.

“Seperti yang pernah saya laporkan, di lapangan ada oknum yang menjual lokasi titik. Buktinya, BGN sendiri melakukan roll back yang akhirnya ditemukan sekitar 5.000 titik,” tegas Nurhadi dalam rapat kerja, Jumat (19/9/2025).

Ia juga menyoroti insiden keracunan makanan di sejumlah daerah meski para ahli gizi dan Kepala SPPI sudah dibekali pelatihan di Universitas Pertahanan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads