Kasus Bunuh Diri Remaja di Malang Meningkat, Program Peer Support Buddy Diresmikan untuk Cegah Perundungan dan Tekanan Mental
Kasus Bunuh Diri Remaja di Malang Meningkat, Program Peer Support Buddy Diresmikan untuk Cegah Perundungan dan Tekanan Mental---Dok. Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus bunuh diri di kalangan remaja Indonesia terus menjadi perhatian serius.
Berdasarkan catatan Polri, jumlah kematian akibat bunuh diri meningkat signifikan pada 2023, yakni 1.350 kasus, naik dari 826 kasus pada tahun sebelumnya.
Data yang dihimpun komunitas Into The Light juga menunjukkan sepanjang 2024 tercatat 826 kasus bunuh diri, meski diyakini angka sebenarnya lebih tinggi karena banyak kasus tidak dilaporkan.
BACA JUGA:Vaksin Kanker Asal Rusia Dapat Tangani Kanker Usus Besar, Kemenkes: Dongkrak Harapan Hidup Penderita
Lonjakan Kasus Bunuh Diri di Malang
Di Kota Malang, situasi ini kian mengkhawatirkan. Polresta Malang Kota mencatat sepanjang 2023 terdapat 25 kasus bunuh diri, sebuah kenaikan mencolok dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sementara di Kabupaten Malang, kasus bunuh diri melonjak hingga 52,38 persen, dari 21 kasus pada 2022 menjadi 32 kasus pada 2023.
Kasus terbaru terjadi pada 24 April 2025, ketika seorang penghuni kos di Jalan Laksda Adi Sucipto, Blimbing, ditemukan meninggal dunia dengan dugaan bunuh diri menggunakan racun.
Sebelumnya, korban sempat mencoba melompat dari lantai tiga kosnya. Data ini mempertegas bahwa intervensi serius di bidang kesehatan mental, khususnya bagi pelajar dan remaja, sangat mendesak dilakukan.
Peer Support Buddy: Dukungan Sebaya untuk Remaja
Menjawab situasi tersebut, Indonesia Sehat Jiwa (ISJ) yang berada di bawah naungan Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia (YMSI) meluncurkan komunitas Peer Support Buddy di Kota Malang pada Jumat, 26 September 2025.
Program ini difokuskan sebagai wadah dukungan sebaya di lingkungan sekolah untuk mencegah perundungan (bullying) sekaligus menekan angka bunuh diri.
Sebanyak 170 siswa dari berbagai sekolah di Malang resmi dilantik sebagai anggota perdana Peer Support Buddy.
Mereka akan mengikuti pelatihan intensif bersama psikolog, psikiater, serta relawan profesional ISJ.
Materi pelatihan meliputi keterampilan mendeteksi tanda depresi, memberikan pertolongan pertama emosional, hingga merujuk teman sebaya ke layanan kesehatan mental profesional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
