Survei KIC: Mayoritas Responden Menilai SPMB Lebih Baik dibandingkan PPDB
Mayoritas responden puas dengan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dilaksanakan mulai tahun ini.-dok disway-
Kata dia, faktor utama yang memengaruhi ketidakpuasan terhadap SPMB disebabkan karena sosialisasi yang kurang memadai (24,9 persen) dan kendala teknis pelaksanaan.
Responden berharap perbaikan sistem diarahkan pada kemudahan proses, transparansi, keadilan, serta sosialisasi yang lebih jelas dan masif.
BACA JUGA:Ini Dia Livery Spesial Pertamina Enduro VR46 Racing Team di MotoGP Mandalika 2025
BACA JUGA:Dua Jurnalis Nyaris Dipukul Saat Hendak Liput SPPG di Pasar Rebo Imbas Siswa SD Keracunan MBG
Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani mengungkapkan, Komisi X DPR masih menemui sejumlah kecurangan dalam pelaksanaan sistem SPBM khususnya untuk jalur prestasi dan domisili.
Kata dia, di jalur prestasi ada temuan orangtua yang bekerja sama dengan guru untuk mengatur nilai siswa sejak semester 1 hingga semester 5. Bahkan, ada sejumlah calon siswa yang nilainya 100 untuk empat mata pelajaran sehingga total nilainya 2.000 untuk 5 semester.
“Di jalur zonasi ada juga kecurangan seperti siswa mendaftar ke sistem SPMB bukan dari rumah tapi dari lokasi yang dekat dengan sekolah. Sejauh ini kecurangan yang terjadi yang ditemukan Komisi X DPR hanya di jalur prestasi dan domisili. Meski demikian, SPMB ini adalah formula yang paling pass yang akan kita lakukan dalam rangka penerimaan siswa baru, tapi kelemahan ini harus diperbaiki ke depan,” kata Lalu.
BACA JUGA:85 Dapur Penyedia MBG di Bandung Barat Belum Kantongi Sertifikat Higiene
Direktur Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikdasmen Winner Jihad Akbar mengakui masih banyak kekurangan dari SPMB yang baru dimulai pada pertengahan tahun ini.
Ini menjadi Pekerjaan Rumah dari Kemendikdasmen agar di masa yang akan datang SPMB bisa lebih baik lagi.
“Kalau kita lihat contohnya sekolah yang masih banyak tidak memenuhi kualitas yang sama alias masih timpang, ada juga sekolah yang belum ada layanan internet di daerah tersebut. Ini tentu masalah yang harus dicari solusinya. Pemerintah akan berusaha meningkatkan kualitas sekolah dan juga guru supaya tidak terjadi ketimpangan kualitas,” jelas Jihad.
Jihad menambahkan, permasalahan lain dari SPMB adalah sosialisasi yang minim.
BACA JUGA:Tak Ada Kenaikan Cukai Rokok, Menkeu Purbaya Fokus Jaga Industri & Tenaga Kerja
BACA JUGA:Waspada! Kanker Payudara Tak Melulu Ditandai dengan Benjolan, Ini Kata Ahli Radiologi MRCCC
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: