Polisi Piandel
Reformasi Polri menjadi hal penting. Terutama setelah sejumlah kasus pelanggaran hukum yang melibatkan oknum aparat jadi sorotan publik.-Dok. Disway-
"Surat perintah tersebut merupakan tindak lanjut Polri untuk bekerja sama dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya terkait melalui pendekatan sistematis," tutur Trunoyudo.
Terkait pembentukan tim internal Polri tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapinya santai.
Menurutnya, tim reformasi Polri yang dibentuk Presiden Prabowo berbeda dengan yang dibentuk internal Polri.
Namun, Istana tidak mempermasalahkan tim reformasi besutan Kapolri itu. Sebab, semangat Presiden dengan Kapolri sama-sama untuk membenahi Polri.
“Iya kan semangatnya sebenarnya sama. Tetapi kemudian internal Kepolisian juga menginisiasi. Kita apresiasi dengan membentuk tim reformasi,” kata Prasetyo.
Politikus Partai Gerindra ini mengungkapkan mantan Menkopolhukam Mahfud MD siap bergabung dengan komisi reformasi Polri besutan Presiden Prabowo Subianto.
Meski begitu, belum diketahui apakah Mahfud MD akan menjadi ketua atau anggota dari tim reformasi Polri.
“Insyaallah, Pak Mahfud masuk tim. Belum ada yang ditunjuk siapa yang akan menjadi ketua. Tapi alhamdulillah beliau menyampaikan kesediaan ikut bergabung," imbuh Prasetyo.
Selain Mahfud, politikus Gerindra ini menyebut komite itu juga akan diisi oleh mantan Kapolri. Meski demikian, ia belum menyebutkan identitasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Bambang Eko Suhariyanto memastikan komisi reformasi Polri yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto bersifat ad hoc atau sementara. Dia menyebut tim itu akan bekerja selama 6 bulan.
Dia mengatakan komisi reformasi Polri itu merupakan yang utama. Meski begitu, ia mengatakan tim dari istana besutan Prabowo akan bekerja bersama tim yang dibentuk di internal Polri.
Dia menegaskan kedua tim akan bersinergi. "Kan sudah disampaikan oleh Pak Dasco (Sufmi Dasco Ahmad) kalau nggak salah. Jadi Presiden tetap akan membentuk tim reformasi. Sehingga tim Polri itu akan membantu. Jadi ada sinergi. Tapi yang utama adalah tim bentukan Presiden," tegasnya.
Keterlibatan Masyarakat Sangat Penting
Anggota Komisi III DPR Abdullah meminta Tim Transformasi Reformasi Polri melibatkan masyarakat.
Menurutnya, keterlibatan publik akan memberikan perspektif yang lebih luas terhadap upaya reformasi di kepolisian.
"Polri harus membuka diri terhadap masukan dari masyarakat. Undanglah para pakar, akademisi, koalisi masyarakat sipil, tokoh ormas, mahasiswa, serta masyarakat luas," ujar Abdullah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
