bannerdiswayaward

Sanur Declaration Jadi Titik Balik, Kejagung dan Malaysia Satu Suara Buru Buronan Riza Chalid

Sanur Declaration Jadi Titik Balik, Kejagung dan Malaysia Satu Suara Buru Buronan Riza Chalid

Pertemuan para jaksa agung se-ASEAN di Bali yang dikenal dengan Sanur Declaration menjadi babak baru dalam perburuan Mohammad Riza Chalid (MRC), saudagar minyak dan gas yang telah lama buron dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamin--Istimewa

BACA JUGA:Minggu Ini, Kejagung Bakal Tetapkan Status DPO Riza Chalid!

Total 18 tersangka telah ditetapkan dalam kasus tersebut. Mulai dari Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, hingga Beneficial Owner PT Orbit Terminal Merak, Mohammad Riza Chalid (MRC). 

Delapan belas tersangka tersebut diduga melakukan kongkalikong untuk mengeruk uang negara dengan peran masing-masing. 

Adapun peran tersangka perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina inisial MRC, diduga melakukan perbuatan melawan hukum berupa menyepakati kerja sama penyewaan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tangki Merak. 

BACA JUGA:Terkait Kasus Korupsi Riza Chalid, Kejagung Cegah Seseorang ke Luar Negeri

Perbuatan itu dilakukan dengan mengintervensi kebijakan tata kelola PT Pertamina berupa memasukkkan rencana kerja sama penyewaan termianl BBM Merak yang ketika itu belum diperlukan tambahan penyimpanan stok BBM. 

Modus utamanya dalam kasus itu: diduga terkait penyimpangan dalam pengelolaan crude dan produk kilang, mulai dari mekanisme jual beli hingga distribusi, yang tidak sesuai ketentuan. 

Akibatnya, negara ditaksir mengalami kerugian hingga Rp285 triliun. Kasus ini melibatkan kalangan elit industri migas, dan menjadi salah satu perkara korupsi dengan potensi kerugian negara terbesar sepanjang sejarah.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads