Darurat! PM Prancis Sebastien Lecornu Mundur, Hanya 27 Hari Menjabat, Kabinet Bubar 14 Jam
Gelombang protes besar-besaran melanda Prancis pada Rabu (10/9/2025) ketika ribuan demonstran turun ke jalan menentang kebijakan pemotongan anggaran dan kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron. --Big News Network
PARIS, DISWAY.ID-- Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu mengundurkan diri hanya 27 hari setelah dilantik.
Ini menjadikannya PM dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah modern Prancis.
Pengunduran diri ini diajukan Lecornu pada Senin (6/10) pagi waktu setempat, hanya 14 jam setelah ia mengumumkan susunan kabinet baru pada Minggu malam.
BACA JUGA:1.000 Pendaki Terjebak Badai Salju di Gunung Everest, Penyelamatan Darurat Digelar di Tibet
Demikian itu juga sebuah kejadian dramatis yang memperburuk krisis politik di negara tersebut dan memicu penurunan tajam saham serta nilai euro.
Diketahui, Lecornu, mantan Menteri Pertahanan berusia 39 tahun, ditunjuk Presiden Emmanuel Macron sebagai PM pada 9 September 2025. Ia menggantikan Francois Bayrou yang mundur akibat kebijakan kontroversial memicu demonstrasi massal.
Namun, kabinet Lecornu yang diumumkan Minggu malam justru dihujani kritik pedas karena berisi menteri-menteri "wajah lama" dari pemerintahan sebelumnya, yang dianggap gagal meyakinkan parlemen minoritas Macron.
"Ini bukan reformasi, tapi daur ulang yang gagal," cibir Pemimpin Partai Sosialis Olivier Faure, yang partainya pegang kunci suara di parlemen.
BACA JUGA:Ya Ampun! Ben Gvir Ungkap Kebanggaannya Perlakukan Aktivis Sumud Flotilla Bak Teroris
Dalam pernyataan resminya, Istana Elysee mengonfirmasi Macron menerima surat pengunduran diri Lecornu. "Bapak Sebastien Lecornu telah mengajukan pengunduran diri Pemerintahannya kepada Presiden Republik, yang telah menerimanya," tulis kantor presiden, seperti dikutip AFP dan Le Monde.
Lecornu, yang menjadi PM ke-7 di era Macron (dan ke-5 dalam dua tahun terakhir), alami tekanan ganda dari krisis ekonomi dan politik.
Prancis, ekonomi terbesar kedua UE, hadapi defisit anggaran 6% PDB, inflasi 2,5%, dan demonstrasi buruh yang tak kunjung reda.
Analis Bloomberg sebut pengunduran ini "gonjang-ganjing kabinet Macron" yang bisa picu ketidakpastian lebih dalam, terutama saat Paris coba yakinkan pasar soal stabilitas keuangan.
BACA JUGA:Putin Ancam Trump Jika Berani Kirim Tomahawk ke Ukraina, Pastikan Medan Perang Bakal Naik Level
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
