APBD DKI 2026 Menyusut, Pramono Tegaskan Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Tetap Aman
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung tidak akan mengurangi anggaran untuk kesehatan dan pendidikan-disway.id/Cahyono-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2026 menyusut, imbas adanya pemangkasan dana bagi hasil (DBH) atau dana transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat.
Pemotongannya pun tidak main-main yakni mencapai Rp15 triliun untuk DBH DKI Jakarta.
Imbasnya APBD DKI Jakarta 2026, yang semula disusun sekitar Rp95 triliun, menjadi Rp80 triliun.
BACA JUGA:Warga Antusias Nikmati Wisata Malam di Ragunan, Rutin Buka Tiap Sabtu
BACA JUGA:Keren! PAM JAYA Latih 100 Difabel Jadi Profesional Voice Over dan Customer Service
Atas dasar itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal melakukan efisiensi pada sejumlah pos anggaran yang dinilai tidak mendesak.
Namun efisiensi itu tidak berlaku bagi anggaran kesehatan dan pendidikan.
Kedua pos anggaran tersebut tetap menjadi prioritas utama di tengah menyusutnya anggaran belanja DKI.
"Jadi, saya berprinsip untuk kesehatan, untuk pendidikan tidak dikurangi," tegas Pramono di Jakarta Timur pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Pramono menjelaskan, anggaran yang terkena efisiensi yang bersifat pembangunan fisik yang tidak mendesak.
BACA JUGA:Lahan Pemakaman di Jakarta Menipis, Pramono Buka Opsi Bangun TPU di Luar Daerah
Sedangkan untuk pembangunan maupun revitalisasi fasilitas kesehatan akan tetap berjalan di tahun 2026.
"Untuk puskesmas ada dua dalam waktu dekat yang akan kita bangun baru, kemudian ada revitalisasi, semuanya mendapatkan anggaran. Jadi, untuk kesehatan tidak ada yang dikurangi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: