Penyebab Shin Tae-yong Tak Bisa Kembali ke Timnas Indonesia, Bung Harpa: Ego PSSI dan Pribadi STY

Penyebab Shin Tae-yong Tak Bisa Kembali ke Timnas Indonesia, Bung Harpa: Ego PSSI dan Pribadi STY

Isu kembalinya Shin Tae-yong (STY) untuk melatih Timnas Indonesia kembali mencuat, setelah pelatih asal Korea Selatan itu menyatakan hatinya masih condong ke Indonesia-Tangkapan Layar instagram@shintaeyong7777-

“Kalau Pak Erick mau menerima lagi Shin, kepercayaan publik ke PSSI bakal pulih. Hype masyarakat untuk mendukung Timnas pun pasti kembali besar,” tegas Bung Harpa.

Survei informal juga menunjukkan bahwa 70 hingga 80 persen publik Indonesia menginginkan Shin Tae-yong kembali menukangi Timnas Garuda.

Faktor ketiga justru berasal dari orang-orang di sekitar Ketua Umum PSSI yang dinilai tidak setuju bila Shin kembali.

BACA JUGA:Hasil Go Ahead Eagles vs Aston Villa: Kejutan Besar! Klub Eredivisie Taklukkan Wakil Premier League 2-1 di Liga Europa

BACA JUGA:Persib Bandung Gendong Peringkat Liga Indonesia, Geser Kuwait di Ranking Asia

“Ada pihak-pihak tertentu di sekitar ketua yang tampak sangat menentang kembalinya Shin. Kalau masalah ini bisa diredam, bukan tidak mungkin ia bisa kembali melatih Timnas,” katanya.

Masih Ada Peluang, Tapi Tipis

Peluang Shin Tae-yong untuk kembali ke kursi pelatih Timnas Indonesia masih terbuka, namun sangat tipis.

“Kalau saya lihat, peluangnya sekitar 51-49. Masih ada harapan, tapi situasinya sulit,” ujar Bung Harpa.

Sikap diam PSSI dalam beberapa waktu terakhir menandakan adanya tarik ulur internal terkait penentuan pelatih baru.

BACA JUGA:Hasil Liga Eropa: LOSC Lille Dipermalukan PAOK di Stadion Pierre-Mauroy, Calvin Verdonk Cetak Assist

BACA JUGA:Madam Pang Bongkar di Balik Hudson Gantikan Ishii, Thailand Gerak Cepat Dibanding Indonesia

“Bisa jadi PSSI sedang menunggu waktu, atau memang ada dua kubu yang pro dan kontra terhadap kembalinya Shin,” jelasnya.

Desakan Waktu dari Jadwal FIFA

PSSI harus segera menentukan pelatih baru, karena Timnas Indonesia akan menghadapi laga FIFA Matchday pada 10–11 November 2025.

“Waktu sudah sangat mepet. Kalau pun pelatih baru dipilih sekarang, ia butuh waktu adaptasi, perkenalan dengan pemain, dan menyiapkan strategi. Kalau STY yang dipilih, dia bisa langsung tancap gas karena sudah mengenal tim,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads