RI Borong Keuntungan Besar di AZEC! Airlangga: Pintu Dana Transisi Energi dan Pasar Karbon Raksasa Terbuka Lebar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mewakili Pemerintah Indonesia dalam pernyataan bersama pemimpin Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia-Kemenko Perekonomian-
KUALA LUMPUR, DISWAY.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mewakili Pemerintah Indonesia dalam pernyataan bersama pemimpin Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (27/10/2025), mengumumkan keuntungan besar yang diraih Indonesia dari forum regional tersebut.
Airlangga menegaskan bahwa lima komitmen bersama yang dideklarasikan oleh para pemimpin 11 negara anggota AZEC (Australia, Brunei, Kamboja, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) sangat menguntungkan posisi Indonesia.
“Pemerintah Indonesia berpeluang besar memperkuat pembiayaan transisi energi dan pengembangan pasar karbon yang melimpah dari Indonesia,” tutur Menko Airlangga kepada media secara daring dari Kuala Lumpur, Senin (27/10/2025).
BACA JUGA:ASEAN Harus Bersatu, Prabowo Tekankan Sentralitas di KTT ke-47
Menurut Airlangga, deklarasi ini tidak hanya berpotensi meluaskan pasar karbon, tetapi juga akan mendatangkan dukungan teknologi dekarbonisasi mutakhir, termasuk teknologi hidrogen, energi terbarukan, dan solusi efisiensi energi.
"Ini meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis energi kawasan untuk mencapai Net Zero Emission 2060. Ini keuntungan bagi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," ujar Airlangga.
Lima Komitmen Utama untuk Transisi Berkeadilan
Pertemuan AZEC ke-3, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang dan Perdana Menteri Malaysia, menyepakati lima komitmen kunci untuk mempercepat transisi energi yang berkeadilan di Asia.
Lima komitmen tersebut meliputi:
1. Dukungan Target Iklim Global: Komitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sejalan dengan batas pemanasan 1,5°C dan pencapaian net-zero emissions, sesuai hasil Global Stocktake (GST) COP28.
2. Transisi Energi yang Adil, Terjangkau, dan Inklusif: AZEC mendukung transisi energi yang tidak membebani ekonomi negara berkembang, menjamin akses energi, dan meningkatkan ketahanan energi. Hal ini sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan Free and Open Indo-Pacific (FOIP).
3. One Goal, Various Pathways: Negara anggota sepakat mencapai net-zero melalui berbagai jalur dan solusi teknologi yang fleksibel dan pragmatis, sesuai dengan kondisi domestik masing-masing.
4. Triple Breakthrough: Komitmen mencapai tiga tujuan strategis secara simultan, yakni mengatasi perubahan iklim, memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan menjaga ketahanan energi jangka panjang.
5. Action Plan for the Next Decade: Menekankan perlunya percepatan implementasi nyata dalam dekade ini, dengan pemantauan dan tindak lanjut oleh menteri-menteri terkait.
Menko Airlangga menegaskan, melalui pernyataan bersama ini, AZEC akan bertransformasi dari diskusi menjadi implementasi nyata.
Ia juga menggarisbawahi kesepakatan bahwa transisi energi harus berkeadilan dan tidak menghambat pembangunan ekonomi negara berkembang.
"Dengan ini, Indonesia siap memperkuat kerja sama teknologi, pendanaan, dan kapasitas kelembagaan dalam kerangka AZEC," pungkas Menko Perekonomian RI.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: