Kebakaran Gambut di Kampar, Diduga Disengaja, Api Nyaris Dekati Permukiman
Pasukan gabungan dari Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) bekerja siang malam memadamkan bara yang tersembunyi di kedalaman tanah gambut-Disway Riau-
PEKANBARU, DISWAY.ID – Musim panas ekstrem yang melanda Riau kini berubah menjadi ancaman nyata. Bukan hanya suhu menyengat, tapi juga kobaran api dan asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kembali meluas.
Salah satu titik api paling mengkhawatirkan terpantau di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Tim gabungan terus berjibaku di tengah cuaca kering dan panas ekstrem yang menyelimuti wilayah itu sejak akhir pekan.
BACA JUGA:Kadin: ASEAN Tetap Stabil di Tengah Ketegangan Geopolitik Global
Kebakaran di lahan gambut ini telah memasuki hari kedua. Pasukan gabungan dari Manggala Agni Daops Sumatera IV/Pekanbaru, TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) bekerja siang malam memadamkan bara yang tersembunyi di kedalaman tanah gambut.
“Kami menghadapi musuh yang tidak terlihat—bara api di dalam gambut yang bisa menyala kapan saja. Tapi semangat kami tidak padam,” ujar Darmawan, Komandan Regu I Manggala Agni Daops Sumatera IV, di lokasi kejadian, Rabu (29/10/2025).
Investigasi awal mengindikasikan kebakaran ini bukan murni akibat faktor alam. Menurut Darmawan, ada dugaan kuat lahan tersebut sengaja dibakar untuk membuka lahan baru.
“Dari hasil pengecekan desa, lahan ini baru dibersihkan. Diduga ada unsur kesengajaan, dan kami berharap proses hukumnya berjalan,” katanya.
Lahan terbakar seluas sekitar 1 hektare, dengan sisa kayu tebangan yang memperkuat indikasi adanya praktik pembukaan lahan ilegal.
BACA JUGA:Sandra Dewi Cabut Gugatan Sita Aset, 88 Tas Mewah hingga Emas Bakal Dilelang!
Api Loncat Lewati Tembok, Nyaris Dekati Rumah Warga
Perjuangan petugas di lapangan berlangsung dramatis. Setelah api di permukaan berhasil dikendalikan, bara di bawah gambut masih terus membara. Kondisi makin berbahaya ketika angin kencang tiba-tiba membuat api “loncat” melewati tembok beton pembatas, membakar semak belukar di sisi lain.
“Tadi sempat ada api loncat membakar semak. Kami sampai harus memanjat tembok untuk memadamkan,” tutur Darmawan yang dibantu personel TNI-Polri.
Respon cepat itu berhasil mencegah api merambat ke permukiman warga yang hanya berjarak sekitar 50 meter.
Pada malam sebelumnya, situasi sempat memanas ketika api mulai mendekati rumah-rumah. Petugas bekerja ekstra keras di bawah gelap malam untuk memutus jalur api agar tidak menelan permukiman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: