Respon Tantangan Global, Mendag Busan Tekankan Pentingnya Inklusivitas kepada Organisasi APEC

Respon Tantangan Global, Mendag Busan Tekankan Pentingnya Inklusivitas kepada Organisasi APEC

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan pentingnya prinsip inklusivitas dalam menghadapi tantangan ekonomi global agar pertumbuhan di kawasan Asia-Pasifik (APEC) dapat dirasakan secara merata tanpa ada negara yang tertinggal -Dok: Tim Humas Kementerian -

JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan pentingnya prinsip inklusivitas dalam menghadapi tantangan ekonomi global agar pertumbuhan di kawasan Asia-Pasifik (APEC) dapat dirasakan secara merata tanpa ada negara yang tertinggal.

Menurut Budi, APEC perlu memastikan isu-isu seperti kesenjangan infrastruktur, ketimpangan akses, dan tata kelola data yang lemah dapat diatasi secara kolektif.

Ia menekankan bahwa agar APEC tetap relevan di tengah dinamika ekonomi global, kerja sama antarekonomi harus terus diperkuat.

BACA JUGA:NasDem Tanggapi Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Perlu Penilaian yang Arif dan Objektif

BACA JUGA:Datang Langsung ke Korea, Airlangga Sebut Hyundai Minat Gabung di Proyek Mobil Nasional

“Kita perlu memperkuat kerja sama dan konektivitas serta memastikan tidak ada ekonomi yang tertinggal. Menjembatani kesenjangan pembangunan harus menjadi prioritas bersama melalui investasi di infrastruktur digital, peningkatan kapasitas, dan pengembangan keterampilan tenaga kerja,” ujar Budi, yang akrab disapa Busan, di Jakarta, Jumat (31/10).

Lebih lanjut, Busan menilai bahwa meski ekonomi global mulai pulih, sejumlah tantangan seperti ketegangan geopolitik, perubahan iklim, dan fragmentasi rantai pasok masih membayangi.

Namun, ia optimis bahwa situasi ini juga membuka peluang transformasi ekonomi bagi negara-negara APEC.

“Kita bisa memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat industri hilir, mengembangkan ekonomi hijau, serta memanfaatkan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI). Pendekatan terhadap AI di APEC harus inklusif dan disesuaikan dengan kesiapan masing-masing ekonomi,” jelasnya.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Serukan Asia Pasifik Bangun Kembali Kepercayaan di Tengah Ketegangan Global

BACA JUGA:Jelang Nataru, Kemenhub Bakal Periksa Kendaraan Sekaligus Sopir Bus

Indonesia Tegaskan Dukungan terhadap WTO

Dalam kesempatan yang sama, Mendag Busan menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai pilar utama sistem perdagangan multilateral berbasis aturan.

Ia menilai meningkatnya fragmentasi rantai pasok global berpotensi mengganggu tatanan perdagangan dunia, sehingga diperlukan kerja sama kolektif untuk memulihkan mekanisme penyelesaian sengketa di WTO, termasuk mengaktifkan kembali badan banding organisasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads