bannerdiswayaward

Gus Dur Jadi Nama Gedung Kementerian HAM, Natalius Pigai: Simbol Perdamaian dan Anti Rasialisme

Gus Dur Jadi Nama Gedung Kementerian HAM, Natalius Pigai: Simbol Perdamaian dan Anti Rasialisme

Menteri Natalius Pigai menjelaskan bahwa penetapan nama gedung tersebut merupakan bentuk penghormatan tertinggi atas peran dan jasa Gus Dur dalam meletakkan fondasi pembangunan HAM di Indonesia.-Disway/Hasyim Ashari-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam momen yang penuh makna, bertepatan setelah ditetapkannya sebagai Pahlawan Nasional, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai secara resmi menetapkan nama kantor pusat Kementerian HAM (Kemenham) menjadi "Gedung K.H. Abdurrahman Wahid".

Penamaan ini menjadi simbol kuat komitmen Kemenham untuk meneladani semangat perdamaian, pluralisme, dan anti-rasialisme yang telah menjadi warisan tak ternilai dari mendiang Presiden ke-4 RI, yang akrab disapa Gus Dur.

BACA JUGA:Modus Tanah Negara Dijual, KPK Selidiki Akal-Akalan di Proyek Whoosh

BACA JUGA:Dorong Akses Kesehatan Perempuan, UNICEF dan Kimberly-Clark Jangkau 4 Juta Penerima Manfaat

"Gusdur tidak sekedar ulama Islam, Gusdur tidak sekedar mantan ketua PBNU, Gusdur tidak sekedar Presiden Republik Indonesia. Gusdur adalah negarawan Indonesia, pemimpin intelektual dunia, dan adalah tokoh yang prominent dan unggul dalam mempromosikan perdamaian, keadilan, kesejahteraan, anti-diskriminasi, anti-rasialisme, anti-ketidakadilan," ujar Natalius Pigai saat konferensi pers, Selasa 11 November 2025.

Simbol Penghormatan Pahlawan Kemanusiaan

​Menteri Natalius Pigai menjelaskan bahwa penetapan nama gedung tersebut merupakan bentuk penghormatan tertinggi atas peran dan jasa Gus Dur dalam meletakkan fondasi pembangunan HAM di Indonesia.

BACA JUGA:Kemenhaj RI dan Kemenhaj Arab Saudi Tandatangani MOU untuk Penyelenggaraan Haji 1447 H/2026 M

BACA JUGA:BGN Pastikan Pembayaran Gaji Petugas MBG Segera Tuntas

Gus Dur, menurut Pigai, adalah tokoh pejuang kemanusiaan yang konsisten memperjuangkan keadilan bagi semua golongan tanpa memandang suku, agama, ras, maupun latar belakang.

"Dari ujung Papua, ketika orang Papua menyampaikan pendapat pikiran dan perasaan tentang keadilan, Gusdur hadir.

Ketika orang Aceh menyampaikan hal yang sama, Gusdur disitu hadir," tutur Pigai.

"Orang dari Tionghoa menyampaikan, Gusdur juga hadir. Orang dari komunitas agama yang lain menyampaikan, Gusdur selalu hadir. Gusdur itu beyond diatas segala galanya," tambahnya.

BACA JUGA:Rapat Serius Jadi Cair, Ariel Noah Hibur Anggota DPR dengan Lagu Separuh Aku

BACA JUGA:TERKUAK! Ini Jenis Bom yang Digunakan NF untuk Ledakan SMAN 72 Jakarta

Ruang Pelayanan HAM Diabadikan dengan Nama Marsinah

​Selain Gus Dur, Menteri Natalius Pigai juga menetapkan nama aktivis buruh yang baru diangkat sebagai Pahlawan Nasional, Marsinah, sebagai nama ruangan utama di Kemenham.

​"Ruang Marsinah," yang berlokasi di lantai 1 Gedung K.H. Abdurrahman Wahid, akan difungsikan sebagai pusat pelayanan publik di bidang HAM. Penamaan ini merupakan bentuk penghormatan kepada Marsinah yang menjadi simbol perjuangan hak asasi pekerja, upah layak, dan keadilan sosial.

​“Semangat Marsinah adalah semangat kemanusiaan. Dengan menamai ruangan ini sebagai 'Ruang Marsinah', kami ingin memastikan bahwa dedikasi dan pengorbanannya tidak hilang ditelan waktu,” tegas Pigai.

​Penetapan nama-nama pahlawan HAM di lingkungan Kemenham ini diharapkan dapat menjadi pengingat moral bagi seluruh jajaran kementerian untuk selalu mengedepankan pembelaan terhadap kaum yang lemah dan memperjuangkan keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads