Merajut Asa di Pojok Lokal: Inilah Para Pahlawan Keluarga yang Mengubah Nasib Lewat Etalase Toko SRC

Merajut Asa di Pojok Lokal: Inilah Para Pahlawan Keluarga yang Mengubah Nasib Lewat Etalase Toko SRC

inisiatif dari jaringan toko komunitas Sampoerna Retail Community (SRC) memberi ruang bagi pelaku UMKM bisa memasarkan sendiri produknya ke seluruh Indonesia-Dok. SRC-

JAKARTA, DISWAY.ID - Berinovasi bisnis tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran retail besar yang menjamur hingga ke pelosok kota tentu tak mudah.

Banyaknya toko kelontong yang harus berjuang keras untuk tetap berdiri, tentu membutuhkan usaha yang inovatif.

BACA JUGA:JFW 2026 Gandeng Tokopedia dan TikTok Shop, Penjualan Fashion Diprediksi Melonjak

BACA JUGA:Cek Daftar Lengkap Kuota Haji 2026 per Provinsi: Jawa Timur Raih Jatah Terbanyak

Dari minimarket berjejaring hingga platform belanja daring, ruang gerak toko kecil di sudut kampung seolah makin sempit. Namun, di antara tantangan itu, muncul cerita-cerita kecil tentang ketangguhan, kolaborasi, dan semangat saling bantu, kisah di mana toko kelontong justru menjadi tempat hidupnya kembali ekonomi lokal.

Salah satu kisah itu datang dari program Pojok Lokal, inisiatif dari jaringan toko komunitas Sampoerna Retail Community (SRC) yang memberi ruang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya di toko-toko SRC di seluruh Indonesia. Konsepnya sederhana, satu toko kelontong membuka ruang di raknya dan menjadi titik balik bagi banyak usaha menemukan jalannya.

Simak tiga kisah inspiratif dari Bekasi, Pontianak, dan Magelang, tentang bagaimana program Pojok Lokal menghidupkan kembali semangat wirausaha dan mengubah nasib keluarga.

Ubah Toko Kelontong Menjadi Jembatan Harapan UMKM

Di Bekasi, Dwi adalah pemilik Toko SRC Toya yang berperan penting bagi lingkungannya. Ia bertekad menjadikan tokonya bukan sekadar tempat belanja, melainkan ruang untuk mendukung tetangga dan kerabatnya yang berwirausaha.

BACA JUGA:Bank Raya Dukung Pertumbuhan Mitra SRC Melalui Pinjaman Produktif

Berangkat dari kesadaran bahwa banyak pelaku usaha rumahan yang kesulitan dalam memasarkan produknya, Dwi berinisiatif menyediakan Pojok Lokal di Toko SRC Toya.

"Berawal dari tetangga saya, seorang ibu dengan empat orang anak yang membutuhkan pendapatan lebih untuk membiayai keluarganya, namun modalnya sedikit. Inilah yang mendasari saya untuk membuka ruang bagi mereka yang membutuhkan, khususnya UMKM sekitar," tutur Ibu Dwi, mengisahkan awal mula program Pojok Lokal di tokonya. Tujuannya, membantu ibu-ibu di lingkungan sekitar yang membuat camilan berbahan baku lokal dengan meminimalkan beban modal bagi mereka.

Langkah Dwi terbukti strategis dan sangat membantu. Ia menerapkan sistem penjualan konsinyasi (titip jual) dengan margin yang disepakati, memastikan UMKM mendapatkan keuntungan yang adil. Kini, Toko SRC Toya laris dengan produk-produk titipan terlaris seperti kue kering, keripik usus, bakarung, kelerang, kacang bawang, dan peyek.

Pencapaian Pojok Lokal di Toko SRC Toya sungguh membanggakan. Omzet produk titipan rata-rata mencapai Rp3,4 juta per bulan. Dampaknya meluas, usaha tetangganya kini mempekerjakan lima pegawai, dan yang mengharukan, Dwi bersyukur dapat melihat anak-anak tetangganya bersekolah dengan baik berkat keuntungan usaha mereka yang ditopang Pojok Lokal.

Semangat berbagi Dwi menjadikannya inspirasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads