Densus 88 Ungkap 110 Anak di 23 Provinsi Terekrut Jaringan Terorisme Lewat Dunia Digital
Densus 88 Antiteror mengungkap temuan mengejutkan terkait maraknya rekrutmen kelompok teror yang menyasar anak-anak dan pelajar di Indonesia-Dok.NTMC-
Intervensi terhadap 70 anak di 23 provinsi (18 November 2025) wilayah terbesar meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
BACA JUGA:Overstay 2.900 Hari! 3 WN Afrika 'Check-In' ke Penjara, Imigrasi Bongkar Fakta Mencengangkan
BACA JUGA:PSI : 20 Ketua DPC Projo Ajukan Audiensi untuk Lawan Budi Arie
Modus Rekrutmen: Dari FB hingga Telegram, Dibungkus Video dan Meme
Para perekrut menggunakan pendekatan bertahap: awalnya menyebarkan propaganda melalui platform terbuka seperti Facebook, Instagram, dan game online.
Setelah menemukan target potensial, komunikasi dipindahkan ke platform tertutup seperti WhatsApp atau Telegram.
Materi propaganda dikemas menarik berupa:
- Video pendek
- Animasi
- Meme
- Musik bernuansa militan
BACA JUGA:BNI Gencarkan Pembiayaan Perumahan, Hadirkan Ekosistem Hunian Modern di Jawa Tengah
BACA JUGA:RUU KUHAP Siap Dibawa ke Rapat Paripurna DPR Besok
Propaganda ini menyasar kerentanan anak, mulai dari bullying, masalah keluarga, kurang perhatian, pencarian identitas diri, hingga minimnya literasi digital dan pemahaman agama.
Karopenmas : Kasus SMAN 72 Berbeda dengan Pola Radikalisasi
Trunoyudo menyinggung insiden di SMAN 72 Jakarta Utara (7 November 2025) sebagai contoh efek paparan kekerasan digital, meski tidak terkait ideologi terorisme.
Pelaku melakukan aksi karena menjadi korban bullying dan meniru aksi penembakan massal di luar negeri, bukan karena paham tertentu.
Polri: Empat Rekomendasi Nasional Cegah Rekrutmen Anak
BACA JUGA:Wasekjen Gerindra Jelaskan Alasan Penolakan Budi Arie yang Ngebet Jadi Kader
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: