Densus 88 Ungkap 110 Anak di 23 Provinsi Terekrut Jaringan Terorisme Lewat Dunia Digital
Densus 88 Antiteror mengungkap temuan mengejutkan terkait maraknya rekrutmen kelompok teror yang menyasar anak-anak dan pelajar di Indonesia-Dok.NTMC-
BACA JUGA:Kementan Kecewa PN Jaksel Kabulkan Eksepsi Tempo: Nasib 160 Juta Petani Terancam
Berdasarkan evaluasi penanganan, Polri merekomendasikan empat langkah utama:
1. Kajian regulasi pembatasan dan pengawasan media sosial bagi anak di bawah umur
2. Pembentukan tim terpadu lintas kementerian/lembaga untuk deteksi dini, intervensi, edukasi, hingga pendampingan
3. Penyusunan SOP teknis agar penanganan lebih cepat, seragam, dan sesuai tupoksi masing-masing institusi
4. Pelibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua dan guru, untuk memutus mata rantai rekrutmen online
BACA JUGA:KPK Sudah Periksa Deretan Saksi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh
BACA JUGA:Cegah Inflasi Pangan, BGN Minta Pemda Dorong Pemanfaatan Lahan Untuk Bertani dan Beternak
Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana menegaskan bahwa tren rekrutmen anak mengalami peningkatan drastis.
"Pada 2011–2017, Densus 88 hanya mengamankan 17 anak. Namun di tahun 2025 ini saja lebih dari 110 anak teridentifikasi. Ini rekrutmen yang masif melalui media daring," ujar Trunoyudo.
Mayndra meminta orang tua, sekolah dan seluruh pihak untuk memperkuat pengawasan sejak dari rumah sebagai benteng pertama pencegahan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: