AiDEA Weeks 2025, Saatnya Kita Jadi Director Mengendalikan AI
rangkaian AiDEA Weeks 2025 (AiW) yang resmi berakhir hari ini setelah memasuki pekan ketiga dengan tema “Embracing AI in Business & Industry.” (Sesi II) --Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Kita tak boleh kalah dari perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) justru harus bisa beradaptasi.
Hal itu menjadi pesan dalam rangkaian AiDEA Weeks 2025 (AiW) yang resmi berakhir hari ini setelah memasuki pekan ketiga dengan tema “Embracing AI in Business & Industry.” yang mendorong setiap individu saat ini menjadi sutrada atau director yang mengendalikan AI dengan prompting yang tepat.
Sesi penutup ini menjadi momentum penting untuk melihat bagaimana kecerdasan buatan (AI) mulai bergerak dari ruang wacana menuju implementasi nyata, terutama bagi bisnis, industri kreatif, dan UMKM di Indonesia.
BACA JUGA:Awas! Makanan Berbahaya dan Umur Simpan Produk Kini Bisa Dideteksi dengan Teknologi Alvalab
Digelar di Galeri Nasional Indonesia pada Jumat, 21 November 2025, tiga sesi diskusi yang digelar pada Week III menghadirkan pandangan mendalam mengenai cara perusahaan dan pelaku usaha menavigasi perubahan zaman, di mana kecerdasan buatan tidak hanya sekadar alat bantu, tetapi fondasi strategis dalam pengambilan keputusan, pemasaran, dan inovasi produk.
Sebelumnya, Week I (7 November 2025) dan Week II (14 November 2025) telah membuka ruang dialog mengenai masa depan pekerjaan, kreativitas, seni, musik, dan budaya. Diskusi di dua pekan tersebut menegaskan bahwa AI membawa pengaruh yang luas, dari produktivitas hingga identitas kultural, dan perlu dipahami sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Masukan taktis dari praktisi industri turut meramaikan narasi tentang penggunaan AI dalam dunia bisnis dan industri di pekan ketiga AiW. Salah satunya pendapat Freddie Kashawan, AI Driven Business Practioner, CEO Raveloux & Rave Tailor.
BACA JUGA:Lepas L8 Siap Meluncur di Indonesia, SUV Modern dengan Teknologi Parkir Otomatis
“Yang paling penting sebelum pilih Ai Tools adalah fundamental thinking, kemampuan mapping problem mana yang bisa solve sendiri, mana yang menggunakan Ai,” kata Freddie Kashawan di sesi kedua pekan ketiga AiW, bertajuk “Empowering Indonesia’s SMB with AI”.
Sesi 1
Sesi pertama membuka pembahasan tentang bagaimana AI mengubah strategi pemasaran modern, dari perencanaan hingga eksekusi.Para pembicara yang terdiri dari Moderator Edo Karensa (Manager at YCP Interactive Solutions), Rifqi Wirawan,
Creative Director, Magis Creative Agency, dan Michael Fabian, Lead Creative, ALVA Maleo menyoroti bahwa AI generatif dan analitik kini mampu memberikan kemampuan baru bagi agensi dan brand, menciptakan kampanye yang lebih data-driven dan relevan secara emosional.
BACA JUGA:Mahasiswa ITB Adaptif dengan Perkembangan Teknologi di Industri, Ini Pesan Bos Garudafood
“Dalam kehidupan sehari-hari, posisi AI adalah tools. Yang menentukan apakah orang kreatif akan extinct karena AI, ya karena malas berpikir,” ungkap Michael Fabian, Lead Creative, ALVA Maleo menegaskan posisi AI dalam sudut pandangnya di bisnis sehari-hari.
Meski sering menggunakan AI, Dalam penggunaannya sehari-hari di industri kreatif, Michael membocorkan jika dia dan team masih mengedepankan manusia daripada AI.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
