Wawancara Lengkap Jokowi dengan Media Singapura di Bloomberg New Economy Forum, Netizen Soroti Bahasa Inggris
Dalam wawancara lengkap dengan Media Singapura Channel News Asia (CNA), Jokowi menyerukan pemerintah dan lembaga global untuk mendefinisikan ulang sistem politik dan keuangan mereka demi menghadapi “ekonomi cerdas”.--Instagram Jokowi
JAKARTA, DISWAY.ID - Mantan Presiden Joko Widodo di ajang Bloomberg New Economy Forum di Singapura menuai perhatian publik Indonesia, bukan hanya soal gagasannya tentang era “ekonomi cerdas”, tetapi juga karena gaya berbahasa Inggrisnya yang disorot netizen.
Sejumlah pengguna media sosial justru memberikan pembelaan, menyebut kemampuan bahasa bukan tolok ukur kualitas pemimpin.
“Setiap logat itu berbeda, yang terpenting pesan tersampaikan,” tulis akun netizen dikutip dari akun Instagram Jokowi.
BACA JUGA:Diminta Roy Suryo Cs, Polda Metro Jaya Ungkap Peluang Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi
Komentar lain memuji sikapnya yang dinilai rendah hati.
"Saat kita merendah tidak ada satu orang pun yang dapat merendahkan kita lagi,” ujar akun netizen lain.
" Lumayan pak Bahasa Inggrisnya," tulis yang lain.
Dalam wawancara lengkap dengan Media Singapura Channel News Asia (CNA), Jokowi menyerukan pemerintah dan lembaga global untuk mendefinisikan ulang sistem politik dan keuangan mereka demi menghadapi “ekonomi cerdas”.
Dalam pidato penutupan di Bloomberg New Economy Forum di Singapura pada Jumat (21 November), Jokowi menegaskan bahwa infrastruktur yang kuat adalah tulang punggung ekonomi cerdas, karena memungkinkan konektivitas, aliran data, dan integrasi teknologi.
BACA JUGA:Roy Suryo Cs Dicekal Selama 20 Hari, Berpotensi Diperpanjang terkait Tudingan Ijazah Jokowi
Berbicara mengenai transformasi Indonesia selama satu dekade terakhir, pria 64 tahun itu menekankan bagaimana investasi infrastruktur menjadi dasar strategi ekonomi nasionalnya.
“Kami membangun jalan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik. Karena tanpa infrastruktur yang kuat, ekonomi tidak dapat tumbuh,” ujar Jokowi, yang menjabat sebagai presiden dari 2014 hingga 2024 dikutip dari Channel News Asia.
“Indonesia juga telah mencatat kemajuan besar dalam infrastruktur digital membangun pusat data, meluncurkan satelit baru, memperluas jaringan digital dan meningkatkan konektivitas di seluruh negeri," tambahnya.
BACA JUGA:Roy Suryo-Rismon Beda Pendapat Soal Potensi Damai Perkara Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Fondasi Masa Depan Digital
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: