Instruksi Kepala BNPB di Lokasi Banjir Sumatera, Prioritas Bersihkan Kayu Besar dan Material Longsor!
Ilustrasi - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjelaskan tata cara penyaluran bantuan pangan, khususnya beras Bulog, bagi daerah yang terdampak bencana-Dok. BNPB-BNPB
JAKARTA, DISWAY.ID - Saat meninjau langsung kerusakan masif akibat banjir di Tapanuli Selatan, Kepala BNPB Suharyanto memerintahkan tim darurat untuk memprioritaskan pembersihan material kayu-kayu besar yang terseret arus deras.
Kayu dan lumpur tebal yang menumpuk di permukiman membuat akses penyelamatan terhambat, sehingga diperlukan alat berat tambahan untuk mempercepat penanganan.
Instruksi tersebut dikeluarkan setelah Suharyanto dan Menko PMK melihat langsung kondisi rumah, kendaraan, dan infrastruktur warga yang hancur diterjang banjir.
BACA JUGA:Darurat Banjir Sumatera, Kepala BNPB Telepon Dirut PLN Atasi Krisis Listrik Tapanuli
Kepala BNPB memprioritaskan wilayah tersebut untuk melakukan pembersihan dengan menurunkan alat berat khusus untuk membersihkan kayu-kayu besar.
Percepatan penanganan darurat, baik operasi pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan pemulihan akses transportasi dan komunikasi menjadi fokus BNPB saat ini.
Hari ini 30 November 2025, BNPB kembali mendistribusi bantuan logistik dan permakanan untuk masyarakat di wilayah terdampak banjir dan longsor.
Data yang dihimpun oleh BNPB per Minggu 30 November 2025 pukul 17.00 WIB, jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor di sini yaitu 73 orang meninggal dunia, 104 orang dalam pencarian, dan 508 orang mengalami luka-luka.
BACA JUGA:Pencarian Korban Banjir–Longsor Agam, Ratusan Personel BKO Polda Riau Dikerahkan
Saat ini, Tapanuli Tengah telah dapat dijangkau melalui akses udara dari Tapanuli Utara.
Jalur darat menuju Tapanuli Tengah melalui Terutung-Sibolga belum dapat diakses karena di beberapa titik, material longsor masih menutupi badan jalan.
Sementara itu, pemutakhiran data korban pada wilayah terdampak banjir di Tapanuli Selatan yaitu 52 jiwa meninggal dunia, 48 orang dilaporkan hilang, dan 58 orang butuh perawatan.
Suharyanto menjelaskan, meskipun dampak bencana di Tapanuli Selatan cukup besar namun situasi telah kondusif.
Akses jalan darat dapat dilewati.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
