bannerdiswayaward

Supplier Sayur SPPG Meruya Utara II Akui Program MBG Buka Lapangan Kerja dan Dongkrak Petani Lokal

Supplier Sayur SPPG Meruya Utara II Akui Program MBG Buka Lapangan Kerja dan Dongkrak Petani Lokal

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Utara II ikut menggerakkan roda ekonomi para petani dan pelaku usaha pemasok bahan pangan. -Dokumentasi Menko Polkam-

Meski demikian, ia mengakui proses pemenuhan kebutuhan ribuan porsi makanan bukan tanpa kendala. 

Perbedaan perhitungan antara data ahli gizi dan kebutuhan di dapur kerap membuat pihaknya harus mencari tambahan stok secara cepat ke pasar terdekat.

BACA JUGA:Kapan Cuti Bersama Natal 2025? Cek Tanggal Merah dan Daftar Long Weekend

BACA JUGA:RI Pulangkan Dua Napi Narkoba Warga Belanda, Yusril: Bukan Grasi, Tetap Jalani Hukuman

"Tantangan terberat itu mencari sayuran yang benar-benar fresh dalam waktu mepet. Tapi kalau ada barang yang rusak atau tidak sesuai, bisa langsung diretur dan kami ganti," jelasnya.

Soal kualitas, Teddy memastikan setiap pasokan yang dikirim sudah melalui proses penyortiran ketat. 

Sayuran yang datang akan kembali diseleksi oleh pihak dapur sesuai standar operasional prosedur (SOP). Termasuk proses pencucian menggunakan air garam untuk memastikan kebersihan.

Dalam hal kerja sama, sistem pembayaran dilakukan dengan mekanisme jatuh tempo setelah barang dikirim. 

Sementara untuk distribusi, pengiriman dilakukan menggunakan kendaraan operasional milik tim supplier, baik mobil maupun motor untuk jumlah kecil.

BACA JUGA:Menbud Resmikan Museum Semedo, Ruang Edukasi dan Kultural Bagi Pengunjung

BACA JUGA:Relokasi Warga Menteng Pulo Dimulai, 105 KK Dipindahkan ke Rusun Jagakarsa

Lebih jauh, Teddy menilai program MBG tidak hanya menguntungkan pihak supplier, tetapi juga berdampak besar bagi petani dan masyarakat sekitar.

Permintaan sayur yang meningkat membuat harga hasil panen menjadi lebih baik dan menyerap tenaga kerja tambahan untuk proses pembersihan serta penyortiran.

"Ribuan sayur itu perlu tenaga untuk bersihin dan sortir. Jadi kami juga mempekerjakan warga sekitar. Ini bukan cuma bantu petani, tapi juga buka lapangan kerja," katanya.

Teddy berharap program MBG dapat terus berlanjut dan disempurnakan ke depannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads