BKSDA Aceh Pastikan Penggunaan Gajah Angkat Puing Pasca Banjir Utamakan Kesejahteraan Satwa
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh buka suara soal pelibatan 4 gajah untuk membantu membersihkan puing kayu pasca banjir bandang dari pemukiman penduduk di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh-Dok. Kemenhut-
“Keempat Gajah terlatih diangkut menggunakan truk langsir dari tempat tambat menuju lokasi target penanganan, hal ini dilakukan untuk keamanan dan keselamatan Gajah termasuk menghindari stres sebelum mendukung penanganan area terdampak banjir”, ujar Ujang.
Penentuan titik-titik lokasi kerja juga telah dilakukan melalui koordinasi intensif dengan Bupati Pidie Jaya dan unsur Kepolisian setempat.
Ujang mengatakan koordinasi ini tidak hanya memastikan keamanan seluruh personel dan satwa, tetapi juga mengatur batas waktu kerja agar gajah tidak bekerja melebihi kapasitasnya.
BACA JUGA:Purbaya Semprot Pengusaha dan Pejabat Bea Cukai di DPR: Kalau Main-main, Saya Hantam!
BACA JUGA:Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Minta Maaf usai Umrah saat Banjir, Netizen: Mundur Pak Mundur
Lebih lanjut, Ujang menerangkan bahwa tim yang bertugas terdiri dari 8 (delapan) orang mahout, personel Polisi Kehutanan (Polhut) Resor, serta dokter hewan lengkap dengan perlengkapan medis lapangan.
"Seluruh kegiatan turut mendapat pengawalan penuh dari unsur kepolisian, sehingga operasional dapat berlangsung tertib, aman, dan terarah," paparnya.
Mobilisasi gajah jinak ini merupakan langkah kolaboratif untuk membantu percepatan pemulihan kondisi lingkungan pasca banjir, terutama di wilayah yang sulit dijangkau alat berat.
Selain berfokus pada pemulihan, misi ini juga menunjukkan komitmen kuat bahwa penggunaan satwa dalam operasi lapangan harus selalu menghormati dan menjaga kesejahteraannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: