Kementerian PU Prioritaskan Pembukaan Jalur Lintas Tengah Aceh, 13 Jembatan Putus Jadi Fokus Pemulihan Pascabanjir
Sebanyak 13 jembatan di Provinsi Aceh masih mengalami kerusakan, khususnya di sepanjang jalur Lintas Tengah penghubungan wilayah pegunungan Takengon-Istimewa-
Pengangkutan material jembatan Bailey, perbaikan oprit, dan pembersihan longsoran masih berlangsung intensif dengan target penyelesaian akhir Desember 2025.
"Pemulihan konektivitas Aceh menjadi prioritas agar mobilitas masyarakat, distribusi bantuan, dan aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal," tuturnya.
Selanjutnya untuk penanganan dua koridor lainnya, yakni Lintas Barat dan Lintas Timur Aceh juga menunjukkan perkembangan signifikan.
BACA JUGA:Tinjau Wilayah Bencana Aceh, Prabowo: Jangan Khawatir, Bapak Ibu Tidak Sendiri
BACA JUGA:Anggota Komisi III DPR RI: Perkap 10/2025 Jawab Kekaburan Norma Penempatan Anggota Polri
Sejumlah ruas yang sebelumnya terputus kini telah kembali dapat dilalui, diantaranya Banda Aceh–Meureudu, Lhokseumawe–Langsa, Langsa–Kuala Simpang, hingga Kota Kutacane–perbatasan Sumatera Utara.
Pada ruas Simpang Uning–Uwaq–Blangkejeren, kendaraan roda dua sudah bisa melintas dan pembukaan jalur roda empat ditargetkan selesai 15 Desember 2025.
Dua jembatan yang putus pada Lintas Timur Aceh sedang dikebut penanganannya dan ditargetkan selesai 14 Desember 2025.
"Sementara untuk Lintas Barat, seluruh jalur sudah fungsional dan kini memasuki fase pembersihan material banjir serta perbaikan minor," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: