Beredar Beras Berlabel Cargo di Aceh, Petani Tukar dengan Cabai, Ini Faktanya!

Beredar Beras Berlabel Cargo di Aceh, Petani Tukar dengan Cabai, Ini Faktanya!

Dalam percakapan tersebut menyebut reje (kepala kampung) sangat antusias untuk membarter beras dengan cabai agar masyarakat di wilayahnya tetap bisa memakan nasi selama pasca bencana.-Tangkapan Layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Beras berlabel cargo beredar di pasaran Takengon, Aceh menuai polemik karena diduga merupakan Beras bantuan yang dijual kembali.

Polemik beras berlabel cargo tersebut kini mulai menemukan kejelasan dan ternyata memang bukan beras bantuan untuk bencana banjir di Aceh.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Digugat Cerai Atalia, Lisa Mariana Malah Sibuk Pamer Hasil Operasi Bariatrik

BACA JUGA:Hadapi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru, ASDP Perkuat Layanan di 15 Lintasan Pantauan Nasional

Fakta soal beras berlabel cargo itu dibagikan langsung oleh akun Instagram @Kaber_gayo. Dalam unggahanya menyebut Dedi, salah satu toke petani cabai asal Kecamatan Ketol menjelaskan langsung mekanisme masuknya beras ke Aceh Tengah.

Menurut Dedi, beras tersebut dibawa oleh toke (grosir) petani cabai dari Ketol melalui kerja sama dengan pihak Rumah Tani. 

Para toke menjual hasil panen cabai petani ke Rumah Tani, kemudian hasil panen tersebut tidak dibayar dalam bentuk uang, melainkan ditukar dengan beras yang didatangkan dari Pulau Jawa.

BACA JUGA: Prabowo: Ada Pihak Sebarkan Kebohongan soal Pemerintah Tak Hadir di Bencana Pulau Sumatera

BACA JUGA:Penunjukan Kapolri Langsung oleh Presiden Tanpa Libatkan Legislatif, DPR : Ancam Demokrasi

“Bukan dibayar uang, tapi ditukar dengan beras. Karena uang saat ini tidak ada nilainya di Aceh Tengah. Kalaupun ada beras lokal, harganya sudah sangat mahal,” ujar Dedi dikutip dari akun @Kaber_gayo, Senin 15 Desember 2025.

Selain itu, Dedi juga menjelaskan bahwa proses pengiriman beras dilakukan menggunakan satu pesawat kargo melalui maskapai Rimbun Cargo. 

Skema barter tersebut disebut sebagai jalan keluar di tengah krisis distribusi pangan dan keterbatasan pasokan bahan pokok di wilayah Aceh Tengah.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KEBER GAYO (@keber_gayo)

Akun tersebut juga membagikan tangkapan layar yang berisi percakapan dengan warga setempat yang membeberkan bahwa beras tersebut memang ditukar dengan cabai.

Dalam percakapan tersebut menyebut reje (kepala kampung) sangat antusias untuk membarter beras dengan cabai agar masyarakat di wilayahnya tetap bisa memakan nasi selama pasca bencana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads