Menteri PU: Tol Cipularang, Bocimi dan Cisumdawu Masuk Zona Merah Bencana!
Ilustrasi Tol Cisumdawu - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, sebut Tol Cipularang, Bocimi dan Cisumdawu masuk zona merah bencana sehingga perlu disiagakan alat berat-Dok. Kementerian Pekerjaan Umum-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meminta masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan liburan Natal 2025 serta Tahun Baru 2026 (Nataru) untuk meningkatkan kewaspadaan ekstra.
Pasalnya, terdapat tiga ruas jalan tol utama di Pulau Jawa yang diidentifikasi memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi seperti longsor dan genangan air.
BACA JUGA:Breaking! Korsleting Mobil Listrik, Rumah di Teluk Gong Kebakaran, Sekeluarga Tewas Terpanggang
BACA JUGA:Dana Rp51,8 Triliun Digelontorkan Menkeu, Menteri PU Optimis Infrastruktur Sumatera Pulih
​Salah satu ruas yang menjadi sorotan utama adalah Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang). Ruas ini dikenal memiliki kontur tanah yang berbukit dan beberapa titik dengan kemiringan lereng yang curam.
Selain Tol Cipularang, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menyebut dua ruas tol lainnya yang terindikasi berpotensi rawan bencana yaitu Cisumdawu dan Bocimi.
"Untuk tiga ruas tol yang cukup rawan (Cipularang, Cisumdawu, Bocimi)," ujar Dody Hanggodo saat sesi Media Briefing, Jumat 18 Desember 2025.
Untuk menjamin keselamatan pengguna jalan, Kementerian PU telah menyiagakan sejumlah langkah darurat, seperti diantaranya penyiagaan alat berat, pembersihan drainase, hingga patroli intensif.
BACA JUGA:PTP Connect 2025 Dorong Inovasi Teknologi Pembelajaran untuk ASN dan Publik
BACA JUGA:Luncurkan Corporate Rebranding, BRI Tegaskan Tetap Fokus di Segmen UMKM
Dengan demikian, Dody Hanggodo berharap langkah yang dilakukan oleh Kementerian PU ini bisa dengan cepat menangani bencana alam apabila terjadi pada beberapa ruas jalan tol kurang dari 12 jam.
"Tapi saya yakin kami sudah menyiapkan langkah-langkahnya. Tol itu mungkin ada posko-posko. Di posko itu kita sudah menyiapkan alat berat dan bahan-bahannya," tutur Dody.
"Jadi kalaupun misalnya terjadi longsor (mudah-mudahan tidak) itu harapan kami kurang dari 12 jam bisa segera dibereskan dan arus lalu lintas kembali normal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: