BACA JUGA:Pengakuan Hendra Kurniawan Diberi Lima Arahan Oleh Ferdy Sambo Usai Brigadir J Tewas, Apa Saja?
BACA JUGA:Apa Itu Saksi Mahkota? Ternyata Peran Lain Ferdy Sambo di Persidangan Obstruction of Justice
"Sebelum kita masuk ke lokasi TKP, kita lakukan arahkan pimpinan dahulu, lalu metode yang kita lakukan ada beberapa metode, metode spiral dan random," jelas Eko.
Selanjutnya, hal pertama yang dilakukan Eko dan Pus Inafis adalah menganalisis TKP.
Analisis TKP yang dilakukan yakni terkait pencarian jejak sidik jari dan wajah.
Namun betapa terkejutnya, pencarian tim Inafis nihil lantaran sebelumnya ia memastikan bahwa TKP sudah tak sempurna.
"Kita mencari jejak sidik jari dan wajah. Saat di TKP tidak ditemukan jejak yang sempurna. Ada jejak sidik jari tetapi tidak bisa diidentifikasikan," beber Eko.
Sebelumnya, kepada Jaksa, Eko mengklaim bahwa TKP sudah tak original atau sempurna.
"Kalau kami lihat secara SOP penanganan TKP, kita kategorikan ini TKP sudah rusak," kata Eko.
"Kebetulan kami dari tim olah TKP ini sebetulnya kegiatan kami pencari jejak," tambah Eko.
BACA JUGA:Kompol Chuck Cerita Saat Ferdy Sambo Tanya Soal CCTV: Beliau Bertanya kepada Saya
Jaksa pun meminta sebuah kejelasan terkait pencarian jejak yang sempat disinggungnya itu.
Dengan tegas, Eko menyebut bahwa pencarian jejak yang dilakukan Inafis adalah memastikan bahwa TKP penembakan Brigadir J terdapat tindak pidana dan materinya.