Kolera Gerogoti Sudan, Puluhan Terinfeksi 1 Anak Meninggal

Kolera Gerogoti Sudan, Puluhan Terinfeksi 1 Anak Meninggal

Kawasn padat penduduk di Sudan ditengarai sebagai tempat merebaknya kolera.-Pixabay/@ammarhreib-Disway.id

JUBA, DISWAY.ID - Kolera telah menewaskan satu anak dan menginfeksi 30 orang di Sudan Selatan. Kolera kembali menjangkit di Sudan dalam lima tahun terakhir.

Kekawatiran wabah ini meluas menjadi menjadi ketakutan tersendiri masyarakat setempat. Belum lagi musibah Covid-19 yang terus menghantui dan tak kunjung padam. 

 ”Kementerian Kesehatan ingin memberi tahu publik bahwa wabah kolera telah diumumkan di daerah Rubkona, Negara Kesatuan,” kata kementerian Kesehatan Sudan dalam sebuah pernyataan, Minggu 8 Mei 2022.

BACA JUGA:Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Dicemooh Saat Kunjungi kuil Buddha

Sampai saat ini, total 31 kasus termasuk satu kematian telah dilaporkan dari kota Rubkona dan kamp IDP Bentiu. Pejabat kesehatan sedang menyelidiki apakah ada kematian di daerah lain.

Korban tewas adalah seorang anak berusia tujuh tahun yang meninggal pada 25 Maret. Semua orang lain yang terinfeksi telah dirawat dan dibebaskan dari rumah sakit, katanya.

Wabah ini mengikuti peningkatan yang stabil dalam kasus diare di daerah yang terkena dampak.

BACA JUGA:Sesumbarnya Terbukti, Ukraina Serang Balik Hingga Binasakan Jenderal Rusia di Pangkalan Militer

Ini menandai kasus kolera pertama di negara itu sejak Desember 2017, yang menandai berakhirnya wabah yang dimulai pada Juni 2016 dan menewaskan 436 orang.

Kolera adalah bentuk diare akut yang dapat diobati dengan antibiotik dan hidrasi, tetapi dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.

Hal ini disebabkan oleh kuman yang biasanya ditularkan oleh sanitasi yang buruk. Orang menjadi terinfeksi ketika mereka menelan makanan atau air yang membawa serangga.

BACA JUGA:300 Warga Mariupol Dievakuasi setelah Terperangkap dalam Bunker Bermingu-minggu

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada awal 2021 sekitar 1,3 juta terinfeksi. Dan dalam pertahun 4 juta kasus kolera merebak seluruh dunia, yang menyebabkan antara 21.000 dan 143.000 kematian.

Kondisi ini jelas menimbulkan kepanikan khsusunya Kawasan Asia yang begitu rentan karena kondisi tropis yang mendukung wabah itu meluas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp

Berita Terkait

Close Ads