Kateryna Ingat Perang Dunia II saat Putin Bicara
Ilustrasi: Harapan penduduk Ukraina-Pixabay/@Michael_Fotofeund-Disway.id
Evakuasi warga Ukraina terus dilakukan setelah serangan kian gencar dilakukan Rusia, Minggu 8 Mei 2022.-Twitter/@olex_scherba-Disway.id
Pasukan Rusia mendorong banyak penduduk pergi dan dan bersembunyi dalam bunker kereta bawah tanah yang dulunya juga dipakai untuk perang yang dibangun untuk menahan serangan nuklir.
”Saya tidak berpikir ini bisa terjadi pada kita,” kata Vira Mychailivna, seorang korban Perang Dunia II berusia 90 tahun, mengubur pipi berlinang air mata di telapak tangannya saat dia duduk di kasur.
”Hari ini pernah menjadi perayaan besar. Cucu cucu kita harus berurusan lagi dengan tragedi perang. Apa tidak ada lagi hati, apa tidak ada lagi Nurani yang ada dalam diri Putin selain kemarahan dan kebencian, atau ketakutan?” keluhnya.
Emosinya meledak ledak dengan suara pelan penuh emosi. Ini wujud Ssentimen anti Moskow sebagai penduduk Kharkiv sebuah daerah yang terletak hanya 85 km selatan kota Belgorod di Rusia.
Daerah itu mayoritas penduduk asli Rusia, di mana bahasa Rusia menjadi bahasa keseharian bagi 1,4 juta penduduk setempat.
”Apakah karena kekuasaan, ketakutan dan hal-hal yang tidak prinsif menyebabkan Putin takut? Dia dihinggapi bayang-bayang semu. Jiwanya hanya inginkan darah, dan perang,” tandasnya.
Dalam pidato Senin 9 Mei 2022 di Lapangan Merah Moskow, Putin mengutuk apa yang disebutnya ancaman untuk memecah belah Rusia, dan mengulangi tema yang dia gunakan untuk membenarkan invasi 24 Februari - bahwa NATO dan Ukraina membahayakan keamanan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya menyebut tidak ada yang bisa menghentikan Rusia setelah Ukraina berkakli-kali diperingatkan.
Dukungan Putin pada tahun 2014 terhadap separatis yang merebut petak-petak Donbas timur, wilayah selatan Kharkiv, dan aneksasi Krimea mengubah mayoritas warga Ukraina dengan tegas menentang Moskow.
Kondisi anak-anak di Kota Mariupol yang terus dihantui ketakutan dan kelaparan. Ukraina mengusulkan untuk mengadakan perundingan dengan Rusia di Kota Mariupol yang saat terkepung. -Twitter/@FILMVIE-disway.id
Invasi yang dia sebut sebagai "operasi militer khusus" telah mengeraskan animus dengan tewasnya ribuan orang. Seementara diperkirakan 10 juta lebih pengungsi, dan kota-kota hancur di tengah tuduhan kejahatan perang yang dibantah Rusia.
Penembakan di pusat kota Kharkiv telah dibungkam oleh serangan balasan Ukraina, dan api keluar bergema secara sporadis di jalan-jalan yang diblokir oleh pos pemeriksaan yang diawaki oleh polisi.
Tetapi ketakutan akan peluru Rusia telah membuat kota itu sebagian besar sepi, sebagian besar bisnis ditutup dan ratusan berlindung di sistem kereta bawah tanah, di mana mereka menerima makanan dan perawatan medis.
Maria Slisarenko, seorang siswa sekolah menengah berusia 16 tahun yang telah tinggal di stasiun Oleksiyevska sejak hari pertama perang, mengatakan tidak ada seorang pun di platform media yang akan menghabiskan uang untuk mengakses pidato Putin di smartphone mereka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: afp